Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir siaga tinggi. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia memastikan tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Negeri Beruang Merah itu untuk membantah tuduhan Barat terkait penggunaan senjata pemusnah massal ini.   

Kekhawtiran negara Barat muncul setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklirnya untuk siaga tinggi saat awal serangan pada akhir Februari.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/5/2022) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexei Zaitsev, mengatakan penggunaan senjata nuklir tidak berlaku dalam operasi militer khusus.

Penggunaan senjata nuklir oleh Rusia menjadi perbincangan hangat pejabat negara-negara Barat. Direktur CIA William Burns pada 14 April lalu mengatakan, Rusia bisa saja menggunakan senjata pemusnah massal itu mengingat serangannya ke Ukraina tak mencapai target yang diinginkan, bahkan mengalami kemunduran.

"Tidak seorang pun dari kita boleh menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan dari potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah," kata Burns, saat itu.

Sementara itu Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Maret lalu mengatakan, Rusia tak segan-segan menggunakan senjata nuklir jika negaranya terancam.

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, itu (senjata nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network