SLEMAN, iNews.id - Presiden Joko Widodo menghadiri pemberian hibah Studio Alam Mooryati Soedibyo yang dipakai untuk pembuatan film “Sultan Agung The Untold Love Story” di Gamplong, Moyuden, Sleman, Minggu (15/7/2018). Diharapkan studio ini mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat agar bisa lebih meningkatkan kesejahteraannya.
Presiden juga memberikan apresiasi kepada Mooryati Soedibyo yang memiliki komitmen untuk bangsa. Meski usianya sudah 90 tahun, Presiden Direktur (Presdir) Mustika Ratu Group ini memiliki semangat yang kuat untuk negara ini. "Idenya sangat kekinian dan mengikuti tren," ujar Joko Widodo.
Studio ini diharapkan bisa menjadi objek wisata. Pengunjung yang datang bisa merasakan pengalaman yang layak diabadikan dengan kamera ponsel. Sehingga generasi muda akan cocok dan betah dengan berfoto dan diunggah ke media sosial. "Di sini bisa jepret kemudian unggah ke medsos," kata Jokowi.
Tren generasi muda seperti ini, telah menjadi sarana pemasaran yang cukup efektif. Jika terkenal, warga sekitar yang akan merasakan manfaatnya. Di tempat ini, juga menjadi lokasi pembuatan film kolosal yang menceritakan pahlawan Sultan Agung yang diperankan Ario Bayu. Masyarakat bisa meneladani isi dari perjalanan film ini.
Dalam acara ini, presiden sempat diinterupsi oleh masyarakat karena salah menyebut Dukuh Gamplong dengan gemplong. Begitu presiden mengucap Gemplong warga berseru Gamplong. Suasana penuh canda dan tawa pun muncul dalam acara ini. Presiden kemudian langsung memanggil Soleh, salah seorang warga untuk maju karena dia yang pertama menginterupsi. "Sini kamu maju. Ini dibaca," ujar Presiden.
Soleh yang melihat naskah tertulis Gemplong pun menirukan seperti yang tertulis di naskah tersebut. Dia selanjutnya mengatakan yang salah sekretaris. "Sekretaris bapak yang salah," ujar Soleh.
Jokowi pun menimpali dan mengatakan yang salah menulis adalah Menteri Sekretaris Kabinet. Presiden akhirnya berjanji memberikan sepeda kepada Soleh setelah diminta menyebutkan 10 nama ikan. "Saya tidak bawa sepeda, tetapi saya janji besok sepeda sampai di rumah," tandas Jokowi.
Jokowi juga memanggil salah satu pemain, Ario Bayu yang memerankan Sultan Agung. Presiden meminta Bayu untuk menceritakan apa yang bisa diraih masyarakat dengan menyaksikan film kolosal ini.
Menurut Ario Bayu, film ini menceritakan sosok pemimpin penuh wibawa yang mampu memberikan makna yang luas. Film ini juga membawa anak muda seolah kembali ke lorong waktu. "Film ini bisa menjadi contoh kepemimpinan dan memadukan cita-cita, romantisme dan juga action," ujarnya.
Sementara Mooryati Soedibyo menuturkan kawasan tersebut dibangun pada 2017 seluas 2 hektare untuk setting film Sultan Agung. Film ini akan mulai dirilis pada Agustus mendatang. "Saya ingin menjelaskan sosok pahlawan nasional yang mewariskan kekayaan budaya bangsa dan sejarah," ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait