YOGYAKARTA, iNews.id – Penumpukan sampah terjadi di sejumlah depo Kota Yogyakarta dalam beberapa pekan terakhir. Gunungan sampah bahkan meluber ke jalan hingga membuat aktivitas warga terganggu.
Salah satunya terlihat jelas di Depo Sampah Kota Baru, di mana volume sampah terlihat menggunung, melampaui kapasitas, dan bahkan hampir memakan badan jalan.
Tingginya produksi sampah dari warga Kota Pelajar ini menjadi persoalan yang semakin krusial, terutama menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), serta mengingat rencana penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan secara permanen pada awal tahun 2026.
Melihat tumpukan sampah yang mulai terlihat di berbagai sudut kota, Komisi C DPRD DIY mendesak Pemerintah Daerah untuk segera mengambil langkah penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menegaskan persoalan sampah di Kota Yogyakarta sudah memasuki tahap darurat.
“Penanganan menyeluruh memerlukan sinergi lintas sektor. Pihaknya juga menyoroti masih adanya sekitar 50 titik pembakaran sampah ilegal di kawasan Piyungan, Bantul, yang harus segera ditertibkan dan diberikan pembinaan,” katanya, Selasa (18/11/2025).
Menanggapi lonjakan sampah jelang Nataru, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota telah berkoordinasi dengan DLKH DIY.
Dia memastikan pengangkutan sampah ke TPA Piyungan tetap berjalan. DLH Kota Yogyakarta juga menerapkan sistem penimbangan digital di sejumlah depo untuk mendata secara akurat volume sampah harian.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait