GUNUNGKIDUL, iNews.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin pariwisata DIY tidak terpengaruh dengan dinamika harga tiket pesawat yang belakangan ada kecenderungan mengalami kenaikan. Menurutnya DIY berbeda dengan Bali di mana dapat dijangkau dengan moda transportasi darat.
Sandi mengungkapkan, pariwisata DIY itu berbeda dengan Bali dan tidak terlalu terpengaruh harga tiket pesawat. Karena Jogja relatif mudah dijangkau sehingga tidak mengalami kontraksi meski harga pesawat mahal. "DIY tetap bisa dijangkau dengan menempuh perjalanan darat," ujarnya.
Dia mengakui pandemi Covid-19 yang terjadi mengakibatkan jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan cukup drastis. Seperti di akhir tahun 2020-2021, jumlah kunjungan wisatawan ke DIY mengalami penurunan yang luar biasa.
Namun seiring dengan terkendalinya pandemi covid19 dan terpilihnya Borobudur sebagai destinasi Superprioritas dan kali ini kunjungan wisatawan ke DIY sudah kembali ke angka mendekati sebelum pandemi Covid-19 terjadi. "Kunjungan wisatawan ke DIY sudah kembali ke base Line 2019," ujar dia.
Selain mulai pulih, Sandi mengatakan pengeluaran wisatawan juga berangsur normal di mana kini sudah mencapai Rp1 juta per wisatawan. Hal ini menunjukkan jika tahun ini pengunjung memang luar biasa.
Kendati demikian ia mengakui jika memang kunjungan wisatawan belum pulih 100 persen. Sehingga pemerintah akan berusaha membuat paket-paket wisata yang bisa dijangkau masyarakat.
Menurutnya, Borobudur dengan dibangunnya infrastruktur tingkat dunia jalur tol dari bandara YIA diprediksi akan mampu menarik 20 juta wisatawan pertahun. Oleh karena itu, limpahan ini harus dibarengi dengan destinasi-destinasi yang mudah akan akses, fasilitas dan atraksi yang mampu menampung kunjungan pariwisata yang lumayan banyak ini.
"Oleh karenanya kami membangun desa wisata penyangga di Sleman, Bantul, Kulonprogo ataupun Sleman. Hal ini yang menjadi base Line ekonomi kreatif di DIY yang mengandalkan Nature and Art," ujarnya.
Sandiaga Uno mengakui jika harga tiket harga pesawat dikhawatirkan akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di tanah air. Oleh karenanya, pemerintah akan berusaha menurunkan secara berangsur harga tiket pesawat dengan penambahan jumlah pesawat dan penambahan jumlah kursi.
"Kita apresiasi setelah adanya kolaborasi dan kerjasama antara Kementrian Perhubungan dengan Kementrian BUMN. Dan kami akan memfasilitasi paket-paket tour yang bisa untuk sedikit menurunkan beban biaya perjalanan yang diakibatkan karena tingginya harga tiket pesawat,"ujar dia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait