satgas PMK Fakultas Kedokteran UGM memeriksa ternak yang terserang PMK di Sleman. (Foto: istimewa)

SLEMAN, iNews.id - Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan tim dokter untuk melakukan pemeriksaan hewana di Desa Bimartano, Ngemplak, Sleman. Kandang tersebut dihuni 50 ekor sapi, 90 persen di antaranya terinfeksi PMK. 

Satgas ini menerjunkan tiga dokter hewan dan enam mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Mereka melakukan pemeriksaan lanjutan, yang awalnya dilakukan oleh Puskesmas Ngemplak. 

“Kami melakukan pemeriksaan lanjutan. PMK memang memerlukan beberapa kali terapi dan di kandang ini ada yang sudah mendapatkan penanganan kedua, ketiga, dan ada juga temuan baru,” kata drh Dwi Sunu Datrianto, Rabu (22/6/2022). 

Pemeriksaan dan pengobatan dilakukan dengan pendampingan oleh drh Yeni kurniawati dari Puskeswan Ngemplak. Tim juga melakukan komunikasi dengan peternak serta dokter hewan di lapangan juga memberikan edukasi kepada para peternak terkait kebersihan ternak dan kandang serta langkah-langkah antisipatif.

“Harus rutin menyemprotkan disinfektan setiap hari. Kami juga sudah berdiskusi dengan kelompok ternak, setelah ini akan dilakukan lockdown dengan pembatasan transportasi ternak serta keluar masuk orang,” ujar Dwi.

Satgas PMK FKH UGM juga melakukan memeriksaan dan melakukan pengobatan ternak di Kabupaten Bantul, Boyolali, dan Cilacap. Satgas ini dibentuk untuk mendukung penanganan PMK oleh para dokter hewan di lapangan, khususnya pada kandang atau peternakan yang memiliki ternak dalam jumlah besar.

Asistensi dari Tim Satgas PMK FKH UGM diberikan setelah menerima informasi dari dokter hewan terkait temuan gejala PMK pada ternak di wilayah tersebut. Dalam satu kelompok ternak ada tiga ekor yang terkena PMK maka semua ternak harus diperiksa agar penyebarannya terkontrol. 

“Karena butuh dukungan tenaga, FKH membentuk tim dan mengajak mahasiswa terlibat dalam penanganan PMK,” ujarnya.

Setiap kegiatan penanganan dilakukan dengan mengenakan alat pelindung diri serta protokol kesehatan yang sesuai. Tim Satgas juga membawa berbagai peralatan pemeriksaan serta obat-obatan untuk penanganan PMK.

“Dalam kondisi seperti saat ini, tenaga medis menjadi titik krisis penyebaran virus. Karena itu kita harus sangat berhati-hati,” ucap drh Yeni kurniawati.

Tim Satgas PMK FKH UGM bersama dokter hewan Puskesmas Ngemplak juga meninjau lokasi kandang peternak sapi Taruna Mandiri di Desa Widodomartani. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok ternak yang telah menerapkan protokol pembatasan yang ketat sejak merebaknya PMK dan rutin memeriksakan kesehatan hewan dengan dukungan dari Puskeswan serta FKH UGM.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network