Sejarah Candi Ijo Yogyakarta yang perlu diketahui. (foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Sejarah Candi Ijo di Yogyakarta menarik untuk diketahui. Candi ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk belajar sejarah di masa lalu. 

Candi Ijo terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak benda-benda prasejarah yang ditemukan di candi ini. Berikut penjelasan lengkap mengenai Candi Ijo Yogyakarta.

Sejarah Candi Ijo Yogyakarta

Candi Ijo adalah bangunan pemujaan peninggalan dari masa klasik Jawa Tengah atau zaman Hindu-Buddha. Candi ini pertama kali ditemukan oleh HE Dorrepaal pada 1886. Setelah Dorrepaal, orang asing yang meneliti Candi Ijo selanjutnya  CA Rosemeir. Ia menemukan tiga buah arca batu serta lingga yoni di bilik candi induk.  

Ketiga arca batu tersebut yaitu arca Ganesha, arca Siwa, dan sebuah arca tanpa kepala bertangan empat yang satu di antaranya membawa cakra. Tokoh lainnya yaitu HL Heidjie Melville berhasil membuat tata letak bangunan Candi Ijo.

Pada penggalian yang dilakukan di sumuran candi induk, ditemukan lembaran emas bertulis, cincin emas, batu merjan, dan sejenis biji-bijian. Lembaran emas bertulis tersebut berhasil dibaca oleh YG de Casparis berbunyi “Pandu Rangga Bhasmaja”.

Pada salah satu prasasti yang ditemukan di atas dinding pintu masuk candi (candi F) terdapat tulisan Guywan, oleh Soekarto dibaca Bhuyutan yang berarti pertapaan. Prasasti batu yang lain berisi 16 buah kalimat tersebut berupa mantra kutukan yang diulang-ulang berbunyi Om sarwwawinasa, sarwwawinasa. Prasasti-prasasti itu tidak berangka tahun, tetapi ditinjau dari ilmu paleografis, diperkirakan berasal dari abad 8 hingga 9 Masehi.

Penelitian Candi Ijo oleh bangsa Indonesia melalui Dinas Purbakala mulai 1958. Pemugarannya dimulai dengan sasaran candi induk yang selesai pada 1997 oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY. Pada 1998 penelitian difokuskan pada tiga buah candi perwara, sedangkan pemugarannya berlangsung tahun 2000-2003.

Letak Candi Ijo Yogyakarta

Candi Ijo terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi Ijo adalah kompleks percandian yang berada di atas perbukitan di ketinggian 395 mdpl.  

Kompleks Candi Ijo ini terdiri atas 17 struktur bangunan yang tersebar pada 11 teras. Teras paling atas merupakan teras yang paling suci dan terdapat Candi Induk berukuran 18,43 x 18,45 meter dengan tinggi 16 meter.

Di dalam bilik candi induk, terdapat lingga yoni yang melambangkan Dewa Siwa bersatu dengan Dewi Parwati. Kemudian pada dinding luarnya terdapat relung-relung berisi arca Agastya, arca Ganesha, dan arca Durga.

Di depan candi induk terdapat tiga buah candi perwara yang menghadap ke arah timur. Selain itu, di teras paling atas kompleks Candi Ijo juga terdapat delapan buah lingga patok yang berada pada masing-masing arah mata angin.

Struktur dari bangunan lain berada di teras kesembilan yang berupa sisa-sisa dari batur bangunan yang menghadap ke timur. Terdapat pula tiga buah candi dan empat buah batur bangunan serta dua buah prasasti batu di teras kedelapan Candi Ijo.

Harga Tiket dan Jam Operasional 

Candi Ijo merupakan tempat wisata bersejarah di Yogyakarta yang harga tiket masuknya cukup terjangkau. Harga tiket masuk hanya Rp7.000 per orang untuk WNI dan Rp15.000 untuk turis asing.

Jam operasional tempat wisata ini dapat dikunjungi mulai pukul 09.00-17.00 WIB saat hari biasa dan pukul 07.00-17.00 WIB saat hari libur.

Daya Tarik Candi Ijo Yogyakarta

Berikut adalah beberapa daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Candi Ijo.

1. Keindahan Arsitektur

Arsitektur Candi Ijo yang megah dan indah akan memukau mata para wisatawan yang berkunjung. Struktur candi yang berbentuk persegi dengan tingkat-tingkat tinggi, dihiasi dengan relief dan ukiran yang rumit, mencerminkan profesionalnya para pengrajin dan seniman pada masa lalu. Wisatawan akan terpesona oleh keindahan dan keagungan candi ini.

2. Pemandangan Alam yang Memesona 

Candi Ijo terletak di atas bukit, dengan pemandangan alam yang sangat indah. Dari puncak candi, wisatawan dapat menikmati panorama  perbukitan hijau yang menakjubkan, lembah yang tenang, dan pemandangan  Yogyakarta dari kejauhan. Pemandangan matahari terbenam dari Candi Ijo juga menjadi momen yang tak terlupakan. 

3. Keindahan Lingkungan Letak Candi Ijo 

Candi yang berada di atas bukit memberikan suasana  alami dan tenang. Jauh dari hiruk pikuk kota, pengunjung dapat merasakan kedamaian dan ketenangan di sekitar kuil, menjadikan tur semakin menarik dan bermakna.

4. Pengalaman Spiritual dan Budaya 

Bagi pengunjung yang tertarik pada aspek spiritual dan budaya, Kuil Ijo menawarkan pengalaman yang memperkaya. Sebagai situs sejarah peradaban Hindu-Buddha, pengunjung dapat merefleksikan nilai-nilai spiritual dan sejarah keragaman budaya Indonesia.

5. Tempat Terpencil 

Candi Ijo memang tidak seramai beberapa tempat wisata utama di Yogyakarta seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan. Hal ini memungkinkan wisatawan dapat menikmati kunjungannya dengan lebih tenang tanpa harus berdesakan dengan wisatawan lain. 

6. Fotografi  Menarik 

Bagi penggila fotografi, Candi Ijo memiliki banyak objek menarik yang bisa diabadikan. Keindahan arsitektur candi, panorama alam, dan  matahari terbenam menjadi subjek fotografi yang asyik untuk diabadikan. 

7. Kombinasikan dengan destinasi lain 

Candi Ijo letaknya dekat dengan beberapa tempat wisata lain di Yogyakarta seperti Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Wisatawan bisa memadukan kunjungan ke Candi Ijo dengan menjelajahi situs sejarah dan budaya lain di sekitar kawasan Prambanan. 

8. Potensi Pendidikan dan Pengetahuan 

Kunjungan ke Candi Ijo dapat memberikan kesempatan untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah, budaya dan arsitektur peradaban Hindu-Buddha di Indonesia. 

Wisatawan bisa mendapatkan wawasan  berharga tentang masa lalu dan perkembangan peradaban di kawasan Pulau Jawa. Demikian penjelasan mengenai sejarah candi ijo di yogyakarta.

Itulah tadi pembahasan mengenai sejarah Candi Ijo Yogyakarta. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan anda untuk lebih memahami sejarah.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network