SLEMAN, INews.id- Sejumlah kelurahan yang berada di dekat puncak Gunung Merapi kini terus meningkatkan kesiapsiagaannya. Mereka memastikan kondisi barak-barak pengungsian dan jalur evakuasi siap digunakan.
Lurah Hargobinangun Amin Sarjito menjelaskan, kelurahannya termasuk wilayah yang bisa terdampak erupsi Gunung Merapi. Oleh karena itu pihaknya telah menyusun skenario terburuk mitigasi erupsi Merapi."Meskipun sudah ada dokumen kontijensi kebencanaan erupsi. Kami harus menyiapkannya,"kata dia.
Terlebih ada beberapa perubahan dalam prosedur di barak pengungsian. Di antaranya adalah di barak pengungsian karena dulu masih dalam suasana Covid-19, pihaknya memakai sekolah yang ada di Kapanewon. Sekarang sudah mulai masuk sekolah tatap muka sehingga pihaknya berkomunikasi kepada kalurahan penyangga.
Amin menyebut, sebagai sister village dari Hargobinangun, di Kapanewon Pakem ada Kalurahan Pakembinangun, Candibinangun, Harjobinangun. Di mana ketika nanti terjadi erupsi, ada beberapa barak yang bisa digunakan.
"Yang pertama di Pandanpuro, nanti untuk wilayah Padukuhan Kaliurang Barat. Pengungsi dari Kaliurang Timur di RS Grhasia, karena ada beberapa gedung di situ," ujarnya.
Selanjutnya, barak di Kalurahan Candibinangun dan Harjobinangun, nanti digunakan warga Ngipiksari dan Kaliurang Selatan. Sementara Padukuhan Boyong akan menggunakan Disaster Oasis.
Terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Bambang Kuntoro menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI, Polri dan jajaran pemerintah tetap intens memantau perkembangan situasi Gunung Merapi.
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan juga dilakukan oleh pemangku wilayah, seperti panewu, lurah, dukuh, dan pemerintah. "BPBD dan pemerintah terkait, TNI Polri Basarnas. Semua intens,"katanya.
Bambang menambahkan, lewat koordinasi bersama Polda DIY dan beberapa pihak terkait, telah bersepakat untuk membuat skenario terburuk, yang akan diterapkan apabila aktivitas Merapi terus naik.
Terkait perkembangan terakhir kondisi Gunung Merapi, Bambang mengungkapkan bahwa pada hari ini (Rabu, 15/3/2023) hingga saat ini masih belum ada laporan turunnya abu vulkanik di kawasan Kabupaten Sleman -seperti yang terjadi pada Selasa (14/3/3023) pagi di Kapanewon Cangkringan-.
"Masyarakat sudah (beraktivitas) biasa tapi tetap waspada dan tidak boleh menyepelekan Merapi. Semua waspada," ujarnya, Rabu.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait