SLEMAN, iNews.id-Sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Sleman belum mampu mengendalikan laju pertambahan kasus Covid-19. Bahkan Jumat (9/7/2021) penambahannya meroket, yaitu mencapai 619 kasus dan tercatat sebagai kasus harian tertinggi.
“Jumat penambahan kasus Covid-19 di Sleman cukup tinggi,” kata Kabag Humas Pemkab Sleman, Savitri Nurmali Dewi, Sabtu (10/7/2021).
Empat kapanewoan tercatat paling banyak penambahan kasusnya, masing-masing Kapenewonan Ngaglik 105 kasus, Depok 82 kasus, Sleman 68 kasus dan Mlati 52 kasus.
Untuk Kapanewon lainnya di bawah 50 kasus. Yakni Kapenwonan Gamping 45 kasus, Ngemplak 44 kasus, Kalasan 42 kasus dan Berbah 35 kasus.
“Kemudian Kapanewonan Godean 25 kasus Pakem dan Minggir 19 kasus, Seyegan dan Turi 17 kasus, Tempel 16 kasus, Prambanan 13 kasus serta Cangkringan dan Moyudan 10 kasus,” ujarnya.
Sementara untuk pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 21 kasus. Paling banyak di Kapanewonan Gamping empat kasus, Mlati tiga kasus. Masing-masing dua kasus di Depok, Berbah dan Tempel serta satu kasus di Kapanewonan Godean, Minggir, Seyegan, Berbah, Ngemplak, Ngaglik, Sleman dan Pakem. “Untuk pasien yang sembuh bertambah 95 kasus,” jelasnya.
Secara akumulasi hingga Jumat (9/7/2021) kasus Covid-19 di Sleman terkonfirmasi ada 26778 kasus. Rinciannya dirawat 6.025 kasus, sembuh 19.932 kasus dan meninggal dunia 821 kasus.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait