GUNUNGKIDUL, iNews.id - Serangan hama belalang setan di perbatasan Desa Karangrejek dan Baleharjo, Kecamatan Wonosari , Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini semakin meluas. Dampak dari serangan belalang yang dikenal memiliki busa racun tersebut mengakibatkan tanaman milik para petani rusak.
Berdasarkan pantauan wartawan iNews di lapangan, Serangan belalang setan atau yang dikenal dengan nama aularches miliaris ini, tak hanya menyerang tanaman petani di Desa Baleharjo saja. Hama belalang juga menyerang tanaman milik petani yang berada di Desa Karangrejek, Senin (22/1/2018).
Hama belalang yang memiliki warna sayap bintik kuning serta tubuh berwarna merah ini, mengakibatkan sejumlah tanaman milik petani rusak seperti tanaman jagung, rumput gajah hingga pohon kelapa.
Belalang setan memakan daun dari tanaman yang diserangnya. Sehingga tanaman tidak dapat tumbuh subur. Bahkan serangan hama ini bisa berdampak pada matinya sejumlah tanaman milik warga. Hingga saat ini para petani mengaku hanya pasrah menghadapi serangan belalang beracun ini.
“Kami baru tahu jenis belalang ini. Baru sekitar Januari ini. Sekarang banyak yang resah, karena kabarnya belalang jenis ini beracun. Jadinya pada takut. Sementara yang diserang itu tanaman jagung dan kelapa,” ucap Sayatno, salah seorang petani asal Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari.
Menurut Sayatno, hingga saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pertanian telah melakukan survei terkait masalah hama tersebut. “Tapi untuk penanganannya belum tau nanti Dinas Pertanian akan seperti apa ke depannya,” ucapnya.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wonosari, Kabupaten Gunungkidul menyatakan, serangan belalang setan ini merupakan serangan hama terbesar sejak 30 tahun terakhir. Hama ini dikenal sebagai hama yang bisa mengeluarkan racun berbentuk busa untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Belalang ini dapat merusak tanaman petani dengan cara memakan daun yang ada di tubuh tanaman hingga layu dan mati.
Untuk itu, BPP mengimbau kepada seluruh petani agar segera melakukan gerakan penangkapan massal terhadap hama belalang ini. Kendati sudah cukup merusak, BPP menilai serangan belalang setan kali ini belum terlalu mengkhawatirkan. Lantaran, serangannya bahkan belum mencapai 12,5 persen.
Penyuluh Pertanian Kecataman Wonosari, Tugimin menjelaskan, belalang ini sebenarnya memakan semua jenis daun. “Tapi saat ini yang dimakan hanya jagung, kelapa dan rumput gajah. Ambang kerusakannya baru 12 persen. Kalau di atas itu, baru masuk kategori berbahaya. Tapi dari dinas sudah mengimbau kepada warga untuk segera melakukan penangkapan. Supaya hamanya tidak jadi lebih banyak,” ucapnya.
Diprediksi, serangan hama belalang setan ini akan berlangsung hingga lima bulan mendatang.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait