KAIRO, iNews.id - Seorang pasien di Mesir meninggal gara-gara keteledoran dokter. Sebuah handuk tertinggal di dalam perut sang pasien usai dia menjalani operasi pengangkatan batu ginjal.
Handuk itu tertinggal di dalam perut sang pasien secara tidak sengaja oleh dokter spesialis urologi berinisial KH dalam operasi laparoskopi. Handuk itu menghambat aliran darah yang menjadi penyebab kematiannya.
Handuk itu tertinggal setelah KH memotong arteri sang pasien, Abdel Rahman Badr, seorang petani asal wilayah Gharbia, yang mengarah ke ginjal.
Setelah operasi, dokter memberi tahu keluarga bahwa sang pasien telah meninggal. Dalam laporan tertulis penyebab kematian Abdel Rahman adalah penurunan sirkulasi darah yang tajam.
Namun keluarga tak terima begitu saja sehingga jenazah dibawa ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan forensik. Hasilnya, perut pasien dibuka lebar, tidak sepadan dengan tindakan operasi seharusnya.
Dokter forensik mengatakan, ahli bedah yang mengoperasi Abdel Rahman menaruh tiga pad dalam perut pasien untuk menyembunyikan pendarahan lalu menjahit perutnya. Tujuannya agar perbuatan mereka tak diketahui.
Direktur rumah sakit dan ahli anestesi mencoba menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan di luar pengadilan dengan menawarkan uang 250.000 pound Mesir atau sekitar Rp230 juta, namun ditolak keluarga. Keluarga akan menuntut dokter yang mengoperasi itu.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan Gharbia menegaskan, dokter yang terlibat akan dihukum berat jika terbukti lalai, mulai dari mencabut izin profesi hingga penjara atau denda.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait