KULONPROGO, iNews.id - Jalan tol trase Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Aiport (YIA) akan dibangun sepanjang 38,75 kilometer. Jalan ini akan menggunakan 3.335 bidang dengan luasan mencapai 3.443.166 meter persegi.
“Trase jalan tol Yogyakarta-Yogyakarta Internasional Airport (YIA) sepanjang 38,75 kilometer (km) telah diubah sebanyak empat kali,” kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) DIY Krido Suprayitno pada sosialisasi pembangunan Jalan tol di Pemkab Kulonprogo, Senin (17/10/2022).
Jalan tol di Kulonprogo ini akan melintasi enam kapanewon dan 18 kalurahan, dengan luasan 344,32 hektar dan 3.335 bidang yang terkena pembangunan jalan tol. Jalan tol ini akan melewati Kapanewon Sentolo yang meliputi Kalurahan Banguncipto dan Kaliagung. Sedangkan di Kapanewon Nanggulan melewati kalurahan Donomulo.
Sementara di Kapanewon Wates melewati Kelurahan Wates dan Kalurahan Sendangsari dan Karangsari di Kapanewon pengasih. Sedangkan di Kapanewon Temon melewati Kaluahan Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Karangwuluh, Sindutan dan Kebonrejo.
“Nanti akan ada tiga exit tol di Sentolo Wates dan Temon,” katanya.
Menurut Krido, tim saat ini maish menyisir beberapa lokasi. Sebab dalam penetapan trase tidak boleh melanggara tata ruang, sius cagar budaya dan sumber mata air. Tidak kalan penting adanya jalur alternatif di jalan tol yang menuju ke YIA di Kapanewon Temon.
General Manager Lahan dan Utilitas, PT Jogja Solo Marga Makmur, Muhammad Amin mengatakan, jalan tol yang dibangun di Kulonprogo sepenuhnya at grade atau di atas tanah. Setiap lajurnya selebar 3,6 meter dengan lebar bahu luar dan dalam masing-masing 3 meter dan 1,5 meter serta lebar median 5,5 meter.
“Untuk pengadaan lahan dimulai pada awal 2023 hingga pertengahan 2024. Untuk konstruksi pada Kuartal IV 2023 hingga kuartal III 2025,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan, pembangunan jalan tol untuk mendukung kemajuan Kulonprogo dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi jumlah penumpang di Bandara YIA terus meningkat.
“Mobilitas di jalan utama sudah sangat padat, dan aktivitas ekonomi tidak akan lepas dari peran akses transportasi,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait