Pelaksanaan PTM 100 persen di Gunungkidul dengan membagi menjadi dua sesi. (foto: iNews.id/Kismaya Wibowo)

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sejumlah sekolah di Kabupaten Gunungkidul kesulitan dalam menerapkan skema pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi siswa dengan menerapkan protokol kesehatan. Meja siswa yang ada, didesaian untuk dua anak dengan kapasitas ruangan yang sangat terbatas. 
 
“Secara teknis PTM ini sulit dilakukan, solusinya kami bagi menjadi dua sesi,” kata Kepala SMP Negeri 2 Wonosari, Agus Maryanto, Selasa (4/1/2022). 

Sesuai ketentuan yang ada, jarak antarsiswa satu meter. Sedangkan meja yang tersedia didesaian untuk dua orang anak, sehingga untuk menerapkan pembelajaran harus dibagi menjadi dua sesi. Konsekuensinya, pembelajaran menjadi lebih terbatas karena setiap sesi hanya enam jam pelajaran dengan durasi setiap jam hanya 30 menit.  

“Kalau sesuai meja yang ada kapasitas 30 anak, tetapi sulit kalau menerapkan protokol kesehatan,” katanya. 
  
Kepala SMPN 3 Wonosari, Lilik Haryanto mengatakan dengan keterbatasan ruangan kelas mereka juga menerapkan dua sesi dalam setiap harinya. Cara ini hampir dilakukan di semua sekolah untuk melaksanakan PTM 100 persen.   

“Kalau benar-benar melaksanakan PTM 100 persen sulit dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Kecuali jaga jarak diabaikan dengan mengedepankan masker dan cuci tangan,” katanya. 
  
Sistem dua sesi ditempuh untuk mengakomodir protokol kesehatan dan PTM 100 persen.  Namun cara itu juga tidak efektif untuk mengajar siswa yang terbagi dua sesi dan waktu pembelajaran yang terbatas.  


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network