YOGYAKARTA, iNews.id - Kisah Fauzi Ajitama (12) siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul yang meninggal karena menolong teman-temannya telah didengar oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan mengaku prihatin dengan kejadian ini dan kasihan dengan korban.
Sultan memastikan kasus robohnya atap gedung sekolah hingga menimbulkan korban jiwa telah ditangani oleh Pemkab Gunungkidul.
"Saat ini sudah ditangani Gunungkidul. Yang kasihan kan justru korban yang menolong (teman-temannya),” kata Sultan di Kompleks Kepatihan Rabu (9/11/2022).
Berdasarkan pengalaman, kata Sultan, mereka telah biasanya menangani gedung sekolah yang terkena bencana alam seperti longsor ataupun banjir. Kondisi sekolah saat ini termasuk darurat dengan adanya bangunan runtuh. Oleh karena itu, penanganan bisa menggunakan anggaran kedaruratan.
Sultan meyakini setiap kabupaten dan kota sudah memahami terkait kontrol bangunan yang rawan roboh.
"Bukan karena dasar wewenang, kita kan koordinasi kira-kira mereka perlu bantuan atau enggak," ujar dia.
Terkait anggaran, kabupaten dan kota telah memiliki anggaran darurat. Karena hal tersebut harus masuk untuk darurat dan hanya tinggal penggunaannya saja untuk tujuan apa.
"Tetapi kalau mereka kurang kan ngasih tahu, kita sudah biasa koordinasi,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, atap lantai dua SD Muhammadiyah Bogor, Playen runtuh pada Selasa (8/11/2022). Akibat kejadian ini belasan siswa terluka dan ada satu yang meninggal setelah mendapat perawatan medis RSUD Wonosari.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait