Sultan HB X saat menanam pohon sawo Kecil diperesmian Kawasan Taman Budaya Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meresmikan Kawasan Taman Budaya Kulonprogo, yang terletak di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Senin (12/03/2018). Bangunan yang pengerjaannya sejak 2014 dan menelan anggaran hingga lebih dari Rp42 miliar, diharapkan menjadi tempat melestarikan budaya dan kearifan lokal wilayah tersebut.

Sultan berharap, Taman Budaya Kulonprogo itu dimanfaatkan dengan baik karena biaya perawatannya sangat tinggi, dan tidak mungkin menggunakan dana keistimewaan (danais) meski pembanguannya menggunakan danais. "Jangan sampai ini kapiran (terlantar), harus dimanfaatkan secepatnya," kata Sultan.

Pada peresmian itu, secara simbolis, Sultan menaman pohon sawo kecil di sisi dalam bangunan, depan pintu masuk dan bagian kiri pintu gerbang. Sementara Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, menanam pohon sawo kecil di sisi kanan bagian depan.

Menurut Sultan, untuk tahap awal perawatan dan pemeliharaan gedung dan fasilitas yang ada masih akan disubsidi melalui danais. Namun ke depan subsidi itu dihapus secara bertahap, seehingga bangunan yang ada harus dikelola dengan benar untuk kegiatan. Bisa saja dilakukan pentas atau konsep di bangunan dengan model tiket masuk. "Pentas kesenian nanti bisa diselenggarakan di sini dengan ada pemasukan dari tiket,” ujarnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, pemeliharaan bangunan dan kawasan ini memang tidak mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pemkab Kulonprogo sudah menyiapkan beberapa konsep untuk pemanfaatan kawasan budaya untuk event secara periodik. "Tiket masuk memang bisa menjadi bagian pendapatan, tetapi perlu dipikirkan kegiatan budaya seperti apa," kata Hasto.

Hasto mengaku akan mengembangkan beberapa Kawasan Taman Budaya Kulonprogo. Setidaknya ada tiga kawasan yang akan dikembangkan. Yakni kawasan obyek wisata gua kiskendo, Kawasan Sendangsono dan di Kliripan. "Itu adalah kawasan heritage, dan di Suroloyo, setiap ada pergantian Sultan pasti akan ke Sendang Kawidodaren," tutur Hasto.

Bangunan yang ada juga akan disempurnakan lebih sesuai dengan fungsinya. Gedung untuk pentas konsepnya harus berbeda dengan gedung untuk pisowanan. Begitu juga dengan layout AC dan kemiringan atap.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo mengaku siap untuk menggelar atraksi dan pentas kesenian di kawasan tersebut. Gedung itu tidak hanya untuk kepentingan umum, namun masyarakat juga bisa menyewa dengan memanfaatkan. Nantinya akan dibuat regulasi sebagai dasar penentuan tariff dan sewa. "Masyarakat bisa memanfaatkan dengan model sewa, regulasinya akan segera diatur," kata Untung.

Diketahui, pembangunan Taman Budaya sudah menghabiskan anggaran dari Dana Keistimewaan hingga lebih dari Rp42 miliar. Proyek ini dimulai sejak 2014 dengan menghabiskan Rp3,37 miliar. Sedangkan pada 2015, menghabiskan dana Rp9,9 miliar dan dilanjutkan di 2016 senilai Tp 4,3 miliar. Terakhir pada 2017 menghabiskan anggaran hingga Rp26,3 miliar, hingga totalnya sekitar lebih dari Rp42 miliar.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network