Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, didampingi Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meninjau Taman Budaya Kulonprogo, Senin (12/03/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sultan Hamengkubuwono X mengeluhkan tingginya harga tanah di Kabupaten Kulonprogo. Sultan mengaku sudah mendapatkan keluhan dari calon investor perhotelan, yang akan membangun hotel di sekitar bandara. Namun pengadaan tanah menjadi susah karena harganya mahal.

“Harga tanah harus diperhatikan. Masa’ per meter Rp5 juta. Ini kan tidak visible,” kata Sultan disela Soft Opening Kawasan Taman Budaya Kulonprogo di Pengasih, Kulonprogo, Senin (12/03/2018).

Sultan kemudian bertanya, apakah yang menjual lahan itu merupakan pemilik atau calo. Kondisi seperti ini dinilainya bisa menghambat pengembangan airport city. “Jangan sampai investor justru kabur hanya karena tidak ada tanah yang harganya realistis,” katanya.

Bandara, ujar Sultan, harus mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. “Bagaimana turis itu datang ke Yogyakarta dan menginap baru ke Borobudur. Jangan malah sebaliknya karena tidak akan memberikan kontribusi bagi peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini harus diperhatikan baik eksekutif maupun legislatifnya,” ucap Sultan.

Menurut Sultan sudah banyak kasus pembebasan lahan untuk kepentingan umum yang ditolak oleh warga. Seperti pembebasan Fly Over Jombor yang minta harga tidak wajar. Akibatnya proses pembebasan lahan ditinggal. “Tidak mungkin lahan seperti itu bisa dibeli swasta hanya pemerintah yang mau beli. Bahkan di Bantul terpaksa dibentengi karena tidak mau melepas,” katanya lagi.

Untuk itulah Sultan mengajak, agar bagaimana wilayah di Kulonprogo bisa berkembang. Jual beli lahan menurutnya hanya momentum sesaat saja. 

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengakui tidak mudah untuk menentukan harga. Pemkab Tidak mungkin bisa mematok harga tanah diluar untuk kepentingan umum. Seperti bandara, yang tanahnya  sudah ditetapkan oleh IPL, sehingga harga tidak akan naik. “Hal seperti ini juga akan dilakukan untuk proses pengadaan tanah (and banking) yang akan dipakai untuk pemindahan kantor Pemkab Kulonprogo,” ucapnya.

Hasto Melihat, kenaikan harga tanah ini tidak lepas dari peran appraisal independent yang menaksir harga ganti rugi tanah di Bandara. Lantaran independen dan tidak bisa dicampuri, harganya menjadikan mahal. Padahal jual beli lahan di luar bandara, mendasarkan pada harga ganti rugi.

Appraisal Independent menjadi pemacu kenaikan harga tanah, dia independen dan tidak bisa dipengaruhi,” katanya.  


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network