GUNUNGKIDUL, iNews.id - Warga Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul mengeluhkan pencemaran sungai wilayahnya yang bau dan berubah warna. Diduga pencemaran itu berasal dari pabrik tahu yang nekat membuang limbah ke sungai.
Dari video amatir yang diterima iNews, limbah dari sejumlah pabrik tahu dan tempe di Desa Siraman dibuang ke sungai Krapyak. Akibatnya, sungai yang tadinya jernih dan dapat digunakan sebagai tempat budidaya ikan kini berubah menjadi kotor dan berbau.
Menurut keterangan warga, kejadian tersebut sudah terjadi sejak 2017 lalu dan mulai mengeluarkan bau menyengat pada akhir 2019 lalu. Totalnya terdapat tiga pabrik tahu dan tiga pabrik tempe yang ada di sekitar sungai.
"Akhir-akhir ini banyak limbah yang masuk ke sungai. Warga masih sering pakai untuk cuci di sungai tersebut," kata warga Suparman.
Sementara itu, Kepala Desa Siraman, Damiyo mengaku sudah mendengar adanya keluhan dari warga setempat. Pemdes sudah memanggil para pengusaha tahu tersebut dan memberikan teguran atas tindakan yang mereka lakukan.
Dari hasil pertemuan itu, pengelola pabrik nekat membuang limbah kesungai karena saluran instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dibangun tahun 2007 lalu sudah tidak mampu menampung. Akibatnya tumpah ke sungai Krapyak.
"Jadi ada enam pabrik yang limbahnya yang masuk ke sungai. Sudah kami cek ke lokasi juga. Mereka akan membenahi IPALnya," kata Damiyo.
Setelah dilakukan musyawarah, para pengusaha pabrik tahu akan bertanggung jawab. Mereka akan memperbaiki IPAL sehingga tidak dibuang lagi ke sungai.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait