BANTUL, iNews.id – Pelaku usaha wisata yang ada di Pantai Selatan Bantul pasrah dengan wacana Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Mereka ingin ada kebijakan pemerintah untuk menunda pembayaran cicilan utang bank.
“Saya sudah dengar rencana perpanjangan. Kalau itu jadi ya pasrah mau bagaimana lagi kami akan semakin terpuruk,” kata pedagang ikan di Pantai Depok Nunik, kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Menurutnya selama PPKM Darurat kondisi perekonomian para pelaku usaha semakin sulit. Nyaris tidak ada pengunjung yang datang. Pintu masuk di Tempat pemungutan retribusi (TPR) ditutup dan dijaga petugas dari pagi sampai malam.
Satu-satunya yang bisa dilakukan pedagang dengan melayani pesan antar. Itupun jumlahnya tidak banyak dan beberapa harus dikirim ke selter karena pemesan sedang menjalani isolasi mandiri. Upaya mengantas pesanan juga tidak mudah karena beberapa jalan juga ditutup.
“Kalu lagi baik paling banyak hanya satu kilogram satu hari,” katanya.
Nanik berharap ada kebijakan dari pemerintah khususnya kalangan perbankan. Selama ini untuk menjalankan usaha mereka harus utang ke bank untuk mendapatkan modal usaha. Dengan kondisi usaha tidak jalan, sangat sulit bagi mereka membayar cicilan bulanan.
“Kami ingin ada kelonggaran pembayaran, karena 99 persne usaha kami mati,” katanya.
Pengusaha kuliner seafood, yang lain Dardi Nugroho mengatakan, pelaku usaha tidak banyak menuntut dari pemerintah terkait kompensasi. Mereka hanya ingin ada ada kebijakan pembayaran cicilan ke bank. Dalam kondisi masa PPKM, sulit bagi pelaku usaha mendapatkan penghasilan.
“Kompensasi ini tidak harus berupa uang, penundaan cicilan bank kami sudah senang,” katanya.
Menurutnya saat pemberlakuan PPKM Mikro, pelaku usaha sudah kelimpungan. Mereka sudah dua kali tidak bisa membayar cicilan. Apalagi dengan kondisi PPKM Darurat banyaknya penutupan dan penyekatan.
“Kami juga meski membayar uang sekolah karena beberapa anak kami masuk ke jenjang SD atau SMP,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait