Banjir kembali merendam kabupaten Kulonprogo, DIY setelah tanggul Sungai Sen jebul. (Foto: iNewd.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulonprogo, DIY sejak Sabtu, 9 Desembar 2017 malam, menyebabkan banjir dan merendam ratusan rumah di Kecamatan Panjatan dan Lendah. Petugas gabungan kepolisian dan aparat pemerintah terpaksa mengevakuasi sejumlah lansia ke tempat aman.

Menurut salah satu warga Krembangan, Kecamatan Panjatan, Agung dibanding banjir sepekan lalu kali ini lebih rendah. Namun warga khawatir wilayahnya menjadi langganan banjir karena jebolnya tanggul Sungai Sen yang belum tuntas diperbaiki.

"Air mulai masuk sekitar subuh. Setiap hujan kita jadi was-was karena air cepat masuk," ujar Agung warga Krembangan, Panjatan Minggu (10/12/2017).

Camat Panjatan, Sudarmanto mengatakan pascabanjir sepekan lalu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait penanganan tanggul yang jebol. "Ada beberapa yang jebol lagi, sedangkan akses ke lokasi cukup sulit. Penanganan tanggul harus maksimal karena jika tidak tuntas tanggul lain akan ikut ambrol," katanya.

Camat Lendah, Sumiran mengaku ada dua desa yang terendam banjir yaitu Bumirejo dan Wahyuharjo. Bahkan kantor kecamatan juga ikut terendam, meski tidak begitu tinggi. "Kita masih pantau dengan desa terkait bencana ini," ucap Sumiran.



Sementara itu, petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Panjatan Kulonprogo langsung turun ke lokasi banjir. Sejumlah lansia yang rumahnya terendam langsung diungsikan ke rumah warga yang lokasinya aman dari banjir. "Di sana airnya cukup tinggi sekitar 50 sentimeter. Kita evakuasi lansia dan kita isolasi," kata Kapolsek Panjatan AKP Gunardi Tejo Mukti.

Sejumlah petani di Krembangan, Panjatan Kulonprogo juga terpaksa mengungsikan sapi dan kambing ke sejumlah lokasi yang aman. Banjir yang datang subuh tadi telah merendam rumah dan kandang sapi. "Ini sapi dan kambing kita ungsikan lagi. Di kandang air hampir setinggi perut sapi," kata Poniman.

Pekan lalu, ternak sapi juga diungsikan. Sebagian di letakkan di jalan atau sekitar jembatan kecil yang ada tambatannya. Setiap malam warga juga berjaga agar sapi-sapi as api ini tidak hilang. Menurutnya sapi ini diungsikan agar tidak sakit. Jika terendam, sapi tidak bisa duduk dan bisa berbahaya. "Cari pakan juga susah semuanya terendam," ujarnya.



Kondisi banjir yang kerap mengguyur kawasan ini juga menjadikan warga kerepotan. Karena tidak ada pakan ternak tersedia, mereka harus membeli. Bahkan ada yang memilih menjual sapinya karena kerepotan mengurus dalam kondisi banjir. "Saya jual satu, repot ngurusnya," katanya.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network