Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menunjukkan spanduk larangan parkir di kawasan Titik Nol Kilometer. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menata kawasan Malioboro dari kesan semrawut dan kumuh khususnya masalah parker di kawasan tersebut. Mulai Jumat (6/7/2018), lokasi parkir sepeda motor yang selama ini dipusatkan di depan Kantor Pos Yogyakarta dipindahkan ke dalam gedung.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, penataan ini diharapkan kawasan Malioboro menjadi lebih bersih dan tidak ada kendaraan yang parkir sembarangan. “Larangan parkir ini kita permanenkan. Jadi, kawasan Malioboro ini dilarang untuk parkir. Sebagai gantinya, lokasi parkir dipindah di bagian dalam Kantor Pos melalui pintu barat dan di dalam Secodiningratan. Lokasi ini akan dipercantik untuk mendukung wajah kota,” kata Heroe.

Dia menjelaskan, penataan parkir itu perlu dilakukan untuk membuat wajah kota lebih baik dan nyaman baik bagi pengguna jalan maupun wisatawan yang melancong ke Yogyakarta. “Kita sudah koordinasi dengan semua pihak, terutama para juru parkir di sini,” ucapnya. 

Menurut Heroe, penataan kawasan ini menjadi bagian untuk mewujudkan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian. Lokasi ini akan menjadi ruang publik, layaknya jalur pedestrian di Malioboro.

Heroe berharap ada dukungan dari semua pihak dalam mewujudkan Kota Yogyakarta yang lebih indah dan nyaman. Apalagi di wilayah DIY, khususnya di seputaran Malioboro sulit untuk membangun dan menyediakan lokasi parkir. “Malioboro masih menjadi salah satu tujuan utama wisatawan untuk datang. Bukan perkara mudah menyediakan tempat parkir di Malioboro,” ujarnya.

Heroe juga mengapresiasi para juru parkir yang sadar dan rela dengan penataan yang dilakukan pemkot. Dalam waktu dekat, Pemkot Yogyakarta juga akan membuat perda perparkiran. “Harapannya nanti akan ada upaya pengembangan parkir, agar mampu lebih menarik investor dalam pengembangan parker,” katanya.

Salah seorag juru parkir, Agus Suprawoto, mengaku bisa memahami upya pemkot untuk menata parkir. “Kami bisa menerima untuk direlokasi, meski lahannya lebih sempit,” ucapnya.

Bagi warga Yogyakarta, penataan ini memang menjadi salah satu upaya untuk mempecantik wajah kota. Namun dalam pemindahan lokasi harusnya tidak jauh dari lokasi lama. Itu pun harus mampu menampung kendaran dengan kapasitas yang lebih besar. “Baguslah, tetapi kalau pindah jangan jauh,” tutur Sekar Rima, salah seorang warga.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network