YOGYAKARTA, iNews.id – Kompleks perkantoran di Balai Kota Yogyakarta nampak lebih cerah. Beberapa tembok yang dulunya bercat polos, kini dilengkapi dengan lukisan mural. Ini akan menjadi ikon Kota Yogyakarta selain Air Mancur.
Pada tahap pertama ini, sudah ada dua karya seni mural yang selesai. Satu bertemakan tentang Pasar Tradisional dan satu bertemakan Yogyakarta dengan ukuran 352x470 sentimeter persegi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap, mural ini dilanjutkan di beberapa gedung lain dengan tema yang berbeda. Bisa dari sejarah berdirinya Kota Yogyakarta, Serangan Umum 1 Maret maupun Serangan Kota Baru.
“Mural bisa untuk media belajar, biar nanti walikota dan saya yang menjadi pemandu,” ucap Heroe, pada peresmian Gedung pemerintah di Kompleks Pemkot Yogyakarta Rabu, 22 November 2017.
Gedung yang diresmikan diantaranya gedung unit VIII Balai Kota, Kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian serta tiga kantor kelurahan.
Mural di bangunan pemerintah juga harus disesuaikan dengan kekhasan suatu wilayah. Lurah dan camat harus mengidentifikasi potensi yang ada. Jika perlu nanti dibuat dalam tiga dimensi. ”Setelah dibuat harus dirawat, tidak kusam apalagi gambare blawur,” ujar Haryadi menimpali.
Haryadi juga meminta Ketua Komunitas Mural dan Skateboard Kota Yogyakarta, Helly Mursito menjadi konsultan yang akan menilai kelayakan gambar mural yang akan digambar di kantor kecamatan dan kelurahan.
Helly pun mengisahkan dua karyanya tersebut yaitu keadaan Yogyakarta yang diwakili dengan gambar Gunung Merapi, Tugu dan Keraton. Satu lagi lebih banyak memberikan warna Pasar Beringharjo yang digambarkan penuh warna-warni. ”Warna-warni ini menjadi nuansa Yogyakarta saat ini yang tetap penuh dengan satu kesatuan,’ ujar Helly.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait