BANTUL iNews.id – Sejumlah nelayan di Pantai Depok, Bantul nekat melaut untuk menangkap ikan, meskipun gelombang besar melanda pesisir selatan DIY. Mereka terpaksa melaut karena terbentur ekonomi setelah beberapa hari menganggur.
“Dari 40 perahu hanya tujuh yang berani turun, lainnya menunggu gelombang mereda,” kata Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok, Tarmanto, Senin (2/11/2020).
Para nelayan ini sudah menghentikan aktivitas menangkap ikan sejak Kamis (29/10/2020), bersamaan dengan datangnya gelombang tinggi. Selama tiga hari mereka menganggur dan baru hari ini berani melaut. Para nelayan ini nekat karena terdesak kebutuhan keluarga.
“Kebetulan ini bersamaan dengan musim ikan, jadi meski agak nekat hasilnya lumayan,” katanya.
Sekali melaut, setiap perahu membutuhkan biaya minimal Rp150.000 sampai dengan Rp250.000. Sedangkan hasil nelayan melaut hari ini bisa mencapai Rp1 juta. Mereka berharap ombak segera mereda, dan bisa kembali melaut.
Salah satu nelayan Pantai Depok, Agus Subowo mengaku sudah tidak tahan menganggur. Selama tiga hari tidak melaut keluarganya tidak memiliki penghasilan.
Sementara kebutuhan keluarga selalu ada sedangkan tabungannya sudah menipis. “Mau gimana lagi, sudah tidak ada dana harus melaut,” katanya.
Agus hari ini cukup beruntung karena bisa mendapatkan ikan seberat 80 kilogram. Ikan ini banyak diminati wisatawan yang datang. Sebagian besar berupa ikan teri dan ikan layur.
“Hari ini tangkapan lumayan banyak dan langsung terjual kepada wisatawan,” katanya.
Ombak besar yang melanda Pantai Depok, Bantul telah menimbulkan abrasi. Beberapa warung juga rusak terkena empasan gelombang. Mereka terpaksa membuat tanggung dari kantong plastik yang diisi pasir.
“Khawatir pasti, tetapi kami tetap jualan,” kata Dardi Nugroho salah seorang pedagang.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait