KULONPROGO, iNews.id - Warga penolak proyek Bandara Baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport) ternyata sudah memiliki rumah baru yang dibangun menggunakan dana kompensasi dari PT Angkasa Pura I Yogyakarta. Meski demikian, mereka masih bertahan mendiami rumah yang berada di lokasi proyek bandara.
Salah seorang warga, Maryoto mengaku sudah menerima uang kompensasi dari PT Agkasa Pura sebesar Rp6 miliar. Uang tersebut selanjutnya dipakai untuk membangun tiga rumah. "Sudah banyak yang membangun rumah di luar pagar (IPL),” kata Maryoto, Kamis (28/6/2018).
Maryoto merupakan salah satu warga yang dulunya menolak pembangunan bandara yang tergabung dalam Wahana Tri Tungal (WTT). Namun belakangan dia sadar dan akhirnya merelakan tanah warisan orangtuanya untuk bandara.
Menurut Maryoto, tiga rumah itu dibangun di beberapa lokasi, yakni satu rumah dibangun di luar pagar bandara, satu unit rumah di Pleret, Bantul, dan satu unit rumah lagi di Batam.
Maryoto menyebutkan, masih ada sekitar 10 warga penerima dana kompensasi yang belum membangun rumah. Mereka beralasan dana kompensasi yang diterimanya sangat kecil dan tidak cukup untuk membeli lahan dan membangun rumah.
Projec Manager Proyek Pembangunan Bandara NYIA, PT Angkasa Pura I, Sujiastono mengungkapkan sebagian besar warga penolak bandara sudah memiliki rumah baru. "Sebenarnya mereka sudah sadar membangun rumah baru di luar," ujarnya.
Dari data yang ada di Angkasa Pura, dari sekitar 34 kepala keluarga yang menolak proyek bandara tinggal 5 sampai 10 orang yang belum membangun rumah baru. PT Angkasa Pura juga sudah menyiapkan 20 rumah kontrakan bagi warga ini. "Kita sarankan dana segera diambil dan dipakai membuat rumah," tutur Sujiastono.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait