GUNUNGKIDUL, iNews.id – Pandemi Covid-19 yang diikuti dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadikan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata di Kabupaten Gunungkidul Lenyap. Padahal nilainya diperkirakan mencapai Rp5 miliar.
“Potensi kehilangan pendatan ke kas daerah bisa Rp5 miliar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Minggu (8/8/2021).
Sektor wisata pada APBD 2021 ditargetkan bisa memberikan PAD sebesar Rp 18 miliar. Karena masa pandemo Covid-19 dan adanya kebijakan menjadikan sampai dengan triwulan ketiga belum ada pendapatan yang masuk. Dinas hanya bisa pasrah dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Selain dampak PAD minim, penutupan objek wisata juga menjadikan perekonomian warga juga ikut terdampak. Banyak warga yang mengandalkan dari sektor wisata yang kini dalam kondisi terpuruk.
Dinas Pariwisata telah melakukan survey terhadap tingkat konsumsi wisatawan. Minimal satu orang yang berkunjung akan membelanjakan hingga Rp140.000. Namun saat pandemi, pengeluaran turun drastis ke kisaran Rp80.000.
“Tidak hanya pendapatan daerah, masyarakat wisata juga ikut terkena dampaknya. Untuk PAD targetnya akan kami turunkan hingga Rp13 miliar,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukomono mengatakan bila ada pelonggaran PPKM, dan sektor pariwisata bisa dibuka kembali, maka Dinas Pariwisata akan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Dinas juga akan melakukan pembatasan jumlah wisatawan dan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
“Kelompok sadar wisata dan pelaku wisata bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan protokol kesehatan. Kami berharap mereka benar-benar menegakkan protokol kesehatan sektor pariwisata dengan baik,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait