Rancangan busana Indria Ariyanto dengan kain berbahan pelepah daun pisang. (foto: iNews.id/Kuntadi)

YOGYAKARTA, iNews.idDaun pisang kering selama ini menjadi sampah yang menumpuk di pekarangan. Di tangan perancang busana Indria Ariyanto, sampah ini diolah menjadi bahan kain tenun yang bernilai ekonomi tinggi. 

Ide pembuatan kain tenun berbahan pelepas pisang muncul ketika klaras atau daun pisang yang kering hanya teronggok di kebun yang hanya menjadi limbah. Padahal pelepas pisang ini memiliki motif yang berbeda-beda dan cukup menarik.

“Awalnya saya manfaatkan klaras untuk motif batik ecoprint, tetapi saya tertarik untuk mengembangkan menjadi bahan kain tenun yang ramah lingkungan,” kata Indria, pemilik Indria Fabric and Apparel, akhir pekan lalu..

Menurutnya, untuk mendapatkan benang dari pelepas pisang butuh waktu dan proses yang agak rumit. Awalnya daun direndam dengan air yang dicampur tawas selama 3-4 hari. Tujuannya agar benang yang tercipta lebih kuat dan tidak mudah patah. Pelepash ini kemudian di keringkan dan direndam lagi dicampur dengan cuka dan dijemur. Barulah bahan ini bisa diolah dan dipintal menjadi benang untuk bahan tenun. 

“Kain tenun ini kami kombinasikan dengan bahan lain karena proses pembuatannya lama. Kalau full baru saja pakai untuk syall,” katanya.

Kain tenun motif pelepas pisang ini memiliki motif yang mirip dengan kain tiga dimensi. Proses pemintalan juga harus hati-hati disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini berbeda dengan pembuatan kain tenun yang menggunakan bahan akar wangi yang lebih keras. 
 
Indria ingin mengembangkan bahan-bahan alami seperti ini untuk eksperimen di dunia fashion. Bahan ramah lingkungan akan terus dikembangkan dan dikampanyekan untuk menjaga kelestarian lingkungan.   
 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network