KULONPROGO, iNews.id - Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menggelar Gebyar Perbenihan Nasional 2023 di Jogja Agro Park, Nanggulan, Kulonprogo selama 29-31 Mei 2023. Salah satu stand yang dipadati pengunjung milik Advanta yang menawarkan varietas Jagung Lilac 22 F1 berwarna ungu.
Selama ini jagung identik dengan warna kuning atau oranye untuk jenis hibrida. Jika pun ada jagung berwarna ungu biasanya hanya satu biji dalam satu tongkol. Itupun jarang ditemukan dan tidak semua tongkol ada yang berwarna ungu.
Namun dalam Gebyar Perbenihan Nasional 2023 kali ini, pengunjung benar-benar menemukan jagung berwarna ungu. Tidak hanya pada bijinya, namun gurat warna ungu juga terdapat dalam tongkol, batang dan pelepah kulitnya.
Lantaran banyak warnanya unik dan langka, banyak pengunjung yang kagum. Tidak sedikit yang mengabadikan momentum ini dengan berfoto. Tidak hanya melihat pengunjung juga diberi kesempatan mencicipi jagung ungu yang telah direbus.
“Jarang sekali, biasanya jagung itu ya warnanya kuning. Ini kok bisa ungu, lucu banget,” kata Alya Rahajeng, Rabu (31/5/2023).
Rahajeng pun ikut mencicipi jagung ungu yang sudah direbus. Menurutnya jagung berwarna ungu ini agak berbeda karena ada rasa kenyal dan lengket seperti ketan.
“Tetap ada manisnya, hanya agak kenyal dan lengket tapi enak,” katanya.
Perwakilan Advanta, Dian Novitasari mengatakan, Jagung Lilac 22 F1 ini lebih dikenal dengan nama Jagung Ketan Pulut Ungu. Benih jagung ini diproduksi pabriknya di Pasuruan, Jawa Timur. Jagung ini memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
“Jagung ungu ini memiliki tingkat Antosianin yang tinggi, sebagai senyawa yang mengatur warna biji atau sayuran menjadi ungu, violet dan merah,” kata Dian.
Jagung ini memiliki rasa yang lebih pulen dan sedikit manis dengan kandungan gizi yang cukup besar. Jagung ini juga banyak diminati petani karena produktivitasya cukup tinggi. Sedangkan usia panen lebih cepat hanya 60-70 hari, sementara jagung biasanya 90 hari.
“Waktu panen lebih cepat dan hasilnya juga cukup tinggi,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait