YOGYAKARTA, iNews.id – Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Sepanjang petang sampai dengan malam, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 11 kali guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 1,5 Kilometer.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, pada Selasa (26/10/2021) periode pukul 18.00-24.00 WIB terjadi sebelas kali guguran awan panas. Pertama terjadi pada pukul 18.26 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 135 detik. Tinggi kolom 300 meter dengan jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya yang meliputi hulu Kali Krasak dan kali Boyong.
Guguran kedua terjadi pada pukul 19.03 WIB, dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 160 detik. Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, mendung, hujan, estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya seperti hulu Kali Krasak dan Boyong.
“Kejadian terus berlanjut pada pukul 19.46 WIB, 20.17 WIB, 20.38 WIB, 21.38 WIB, 21. 40 WIB, 21.45 WIB, 21.48 WIB, 23.14 WIB, serta pukul 23.29 WIB,” katanya Rabu (27/1/2021).
Selama sebelas kali awan panas gugura, jarak luncuran rata-rata antara 1.200 meter hingga 1.500 meter. Sedangkan ketinggian kolom mencapai 400 meter diatas kawah. Status Merapi juga belum ada perubahan yaitu siaga atau level III.
“Guguran juga teramati 4 kali dengan jarak luncur maksimum 400 meter, arah barat daya,” kata Hanik.
Selama 11 kali guguran, BPPTKG juga mencatat terjadi 77 kali gempa guguran, 4 kali gempa embusan, serta 4 kali gempa fase banyak. Warga di Lereng Merapi juga diminta mewaspadai kemungkinan hujan abu serta kemungkinan lahar dingin di alur sungai yang berhulu di Merapi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait