SLEMAN, iNews.id - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah kembali memuntahkan awan panas guguran atau dikenal dengan wedus gembel, Selasa (15/6/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi dua kali dengan jarak luncur mencapai 1,2 kilometer.
Awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 05.11 WIB dan tercatat pada seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 101 detik. Sedangkan jarak luncuran mencapai 1,2 Kilometer. Sedangkan awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 07.57 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 108 detik dengan jarak luncur 1,2 km.
“Baik awan panas pertama ataupun kedua mengarah ke barat daya,” kata petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Alzwar Nurmanaji, Selasa (15/6/2021).
BPPTKG juga mencatat pada periode pukul 00.00 WIB-18.00 WIB terjadi 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer ke arah barat daya. Gempa guguran 147 kali, gempa hembusan 12 kali, gempa fase banyak atau hybrid 26 kali dan gempa vulkanik dangkal delapan kali.
Untuk status masih level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius bahaya dari puncak karena potensi ancaman bahaya bisa terjadi sewaktu-waktu,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait