GUNUNGKIDUL, iNews.id - Dua pelaku kejahatan klitih di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), babak belur dihajar masa usai ketahuan melempari sebuah mobil yang melintas di Desa Wareng, Kecamatan Wonosari. Kasus tersebut kini ditangani oleh Polsek Wonosari.
Klitih merupakan istilah untuk menyebut aksi kejahatan jalanan yang dilakukan segerombolan anak muda dan kini sedang merebak di DIY. Para pelaku biasanya klitih kerap menyerang pengendara lain tanpa alasan yang jelas.
Dua pelaku klitih yang ditangkap di Wonosari yakni, WS (25), warga Dusun Rejosari, Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, dan IK (35) warga Dusun Madurejo, Prambanan, Kabupaten Sleman.
Penangkapan keduanya sempat terekam dalam video salah seorang warga dan kini viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat, keduanya dihajar massa usai kedapatan melempari sebuah mobil menggunakan batu.
Salah satu pelaku (berbaju merah) diamankan warga usai melempari mobil seorang pengguna jalan di Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Kamis (11/7/2018) malam. (Foto: iNews/Kismaya Wibowo)
Kapolsek Wonosari, Kompol Sutama mengatakan, kejadian tersebut berawal ketika pengemudi mobil atas nama Hamzah Arfah Sutanto, warga Dusun Watu Gilang A, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, sedang melintas dari arah rumahnya menuju Kecamatan Wonosari mengendarai mobil Honda Brio bernomor polisi AB 1061 AW.
Sesampainya di perbatasan Desa Wareng, sekitar pukul 23.30 Wib, korban berpapasan dengan kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat AB 5166 YF. “Saat berpapasan itulah, kedua pelaku melempari mobil korban dengan batu hingga kaca bagian depan retak,” ucap Sutama, Jumat (13/7/2018).
Mengetahui mobilnya jadi sasaran penyerangan, korban lantas mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap. Korban bersama warga sekitar yang geram langsung menghajar kedua pelaku hingga babak belur.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kedua pelaku kini diamankan di Mapolsek Wonosari untuk dimintai keterangan. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami belum dapat memastikan motif pelaku melakukan aksi tersebut,” ucap Sutama.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait