Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) untuk mencari dana dengan berjualan kurma. (Foto Sindonews)

JAKARTA, iNews.id - Berbagai modus digunakan kelompok teroris untuk mendapatkan dana. Mulai dari menyebar kotak infak hingga jualan kurma.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengungkap modus jualan kurma ini di lakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar menjelaskan kelompok ini mendapatkan modal usaha yang dinamakan program wakaf produktif di mana organisasi menerima hibah dari perorangan yang merupakan anggota JI. 

"Seperti wakaf produktif kebun kurma seluas kurang lebih 4 hektare di lampung yang dikelola S hasil panen dimasukan dalam hasil pendapatan ABA pusat," kata Aswin kepada wartawan, Jakarta, Senin (8/11/2021). 

Salah satu cabang bisnis yang digunakan ialah penjualan buah kurma yang kemudian keuntungannya dimasukkan ke dalam pendapatan Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA). 

Tak hanya itu, kata Aswin, JI juga memiliki sejumlah donator tetap yang membantu pembiayaan organsiasinya. Kemudian, mereka turut mengirimkan proposal program kepada tokoh-tokoh masyarakat. 

Aswin menuturkan, BM ABA juga menghimpun dana menggunakan platform internet dengan mencantumkan nomor rekening di website dan blogspot yayasan. Mereka mempromosikan program bantuan masyarakat seperti ke Palestina hingga donasi bencana alam agar masyarakat tergerak hatinya untuk menyumbag. 

Melalui BM ABA, mereka juga menyebarkan 13.000 kotak amal serta 19.000 kaleng sumbangan bertajuk Gerakan Sehari Seribu ke seluruh Indonesia.

Menurut Densus, Yayasan ini tercatat memiliki 13 cabang kantor perwakilan yang tersebar di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. 

"Jumlah pengurus inti Yayasan Abdurhaman bin Auf yang merupakan anggota Jamaah Islamiah JI berjumlah sekitar 81 orang dengan jabatan struktural wajib merupakan anggota Jamaah Islamiah (JI)," ujar Aswin. 

Yayasan ini, kata Aswin, telah berdiri sejak 2004 lalu dan disahkan melalui SK Menteri Kemenhukam RI NO C-701.HT.01.02 TH 2005.

Diduga kuat, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk mengirim kader-kader JI ke sejumlah negara syam atau konflik untuk melakukan agenda yang diberi nama Jihad Global. Misalnya negara yang dituju seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan. 

Di negara tersebut, kata dia, kader-kader akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan militernya ataupun menjalin komunikasi dan berdiplomasi dengan kelompok-kelompok radikal lainnya.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network