YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya tengah mempersiapkan protokol baru yang digunakan saat new normal berlangsung. Dalam pelaksaanya, social distancing akan dilonggarkan secara perlahan,tetapi physical distancing dan pelaksanaan pola hidup dan sehat (PHBS) akan diperketat.
Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi mengatakan, pengunaan istilah new normal lebih tepat dengan kata new protokol. Dalam hal ini yang diperketat yakni kebijakan physical distancingnya.
"Lebih pas jika new normal ini disebut new protokol, jadi ketika sosial distancing dilonggarkan seperti kegiatan ekonomi akan perlahan dibuka yang akan diperketat adalah physical distancingnya," kata Heroe dikutip dari website resmi Pemkot Yogya, Senin (1/6/2020).
Penerapan protokol baru ini wajib dipatuhi semua warga. Protokol baru tersebut sebagai syarat untuk menggelar segala aktivitas.
“Saat aktivitas masyarakat mulai meningkat maka harus dibarengi dengan penerapan protokol yang ketat agar potensi sebaran virus corona tidak meluas" ujarnya.
Dia menegaskan, jika tidak memenuhi syarat sesuai aturan dalam protokol baru, aktivitas tersebut tidak diperkenankan untuk digelar. Heroe menambahkan, saat persiapan menuju new normal pihaknya juga akan mengizinkan pengelola tempat untuk beroperasional.
"Tetapi sebelum pengelola mengoprasionalkan lagi kita buat mereka mematuhi syarat-syarat yang akan kita buat nanti," ucapnya.
Lanjutnya, tidak hanya kegiatan sosial dan ekonomi, aktivitas lain yang membutuhkan protokol baru adalah kegiatan di bidang pendidikan. Kedatangan ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah juga harus patuh.
“Ada sekitar 200.000 mahasiswa luar daerah di Kota Yogyakarta. Jika kuliah sudah dimulai kembali, maka dibutuhkan protokol baru, termasuk saat mereka datang ke Yogyakarta,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait