SLEMAN, iNews.id – Sejumlah warga yang mengungsi akibat letusan freatik Gunung Merapi mulai meninggalkan tempat pengungsian. Seperti yang dilakukan warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, yang sempat mengungsi di balai desa setempat, Senin (28/5/2018). Tercatat, sudah 40 warga Kalitengan Lor yang pulang ke rumah. Ke-40 warga itu terdiri atas satu balita, dua anak-anak, sembilan dewasa, dan 28 lansia.
Pemerintah Desa Glagaharjo sebelumnya mencatat, jumlah warga yang mengungsi yakni sebanyak 298 jiwa. Jumlah itu terdiri atas 132 lansia, empat balita dan 26 anak-anak. "Mulai hari ini warga Kalitengah Lor mulai meninggalkan pengungsian di balai desa Glagaharjo," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, Senin (28/5/2018).
Makwan mengatakan, setiap keluarga (KK) pengungsi di Balai Desa Glagaharjo yang sudah pulang dibekali dua tas paket logistik pangan. BPBD Sleman menyediakan kendaraan pengangkut untuk kepulangan warga, yakni tiga mobil pikap, satu truk dan satu ambulans.
"Semua pengungsi hari ini pulang dan dalam kondisi sehat, kecuali tiga warga atas nama Ny Arjo Suwito (70), Ny Maward Kedah (56), dan Wagiyem (75). Ketiganya belum pulang karena masih mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Cangkringan," paparnya.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Waspada. Untuk itu, warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi diminta selalu waspada dengan mengikuti instruksi serta informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) atau instansi terkait. “Radius aman masih tiga kilometer dari puncak, sehingga zonasi tersebut harus steril,” ucap Makwan.
Ngadiyoso (65), warga Kalitengah Lor mengatakan, sebenarnya dirinya sudah ingin ke rumah secepatnya tapi menunggu kondisi aman. Dia mengaku senang sudah diperbolehkan pulang, apalagi di rumah ada ternak.
Hal senada disampaikan Karni Wiyono, warga lainnya. “Senang sekali bisa pulang. Di sini sejak enam hari lalu. Kami senang bisa beraktivitas seperti biasanya di rumah,” ucapnya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait