Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (Foto: doc Humas Pemkab Bantul)

BANTUL, iNews.id – Sejumlah ketua RT dan dukuh di Kabupaten Bantul meminta untuk dilakukan lockdown dalam skala mikro, karena peningkatan Covid-19 cukup tinggi. Namun, Pemkab Bantul masih mempertimbangkan usulan tersebut. 

“Ada beberapa yang mewacanakan lockdown mikro, tetapi kami masih mempertimbangkan,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, usai mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Bantul, Senin (14/6/2021).  

Data dari Dinas Kesehatan Bantul, sampai dengan 14 Juni sudah ada 15.478 yang terkonfirmasi Covid-19. Sebanyak 1.252 orang menjalani isolasi di shelter  yang disediakan pemerintah dan ada 394 yang meninggal dunia.  

“Kuncinya disiplin pemerintah sudah tidak kurang menyadarkan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Bupati mengakui ada dua beban tugas yang harus dilakukan pemerintah dalam masa pandemi Covid-19 ini. Di satu sisi diminta untuk menekan penularan, namun di sisi lain ekonomi juga harus jalan dan bangkit. Agar semuanya jalan, harus ada titik temu antara aktivitas ekonomi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.   
 
“Selama beraktivitas di luar rumah harus menerapkan protokol kesehatan, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan memakai masker,” katanya. 

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, lonjakan kasus setelah libur Lebaran sudah diprediksikan sebelumnya. Selama Lebaran, banyak aktivitas masyarakat dan pemudik yang datang.    

“Beberapa klaster yang muncul dari transmisi lokal. Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan,” katanya. 
 
 
 
 
 


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network