ANKARA, iNews.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meradang melihat Yunani terus membangun militer di ulau-pulau di Laut Aegean. Erdogan memperingatkan Yunani secara serius untuk mendemiliterisasi wilayah itu.
“Kami minta Yunani untuk berhenti mempersenjatai pulau-pulau yang memiliki status non-militer dan bertindak sesuai dengan perjanjian internasional,"katanya pada hari terakhir latihan militer yang berlangsung di dekat Izmir, di pantai Aegean Turki, Kamis (9/6/2022).
"Saya tidak bercanda, saya berbicara dengan serius. Bangsa ini ditentukan,” tegas Edrogan.
Turki mengatakan, Yunani telah membangun militer di pulau-pulau Aegean. Langkah itu melanggar perjanjian yang menjamin status bersih dari senjata di pulau-pulau tersebut.
Dikatakan, pulau-pulau itu diserahkan ke Yunani dengan syarat mereka tetap demiliterisasi.
Sebaliknya menurut Yunani, pulau-pulau itu yang telah dijaga selama beberapa dekade. Wilayah tersebut dekat dari armada pendaratan besar Turki. Hal itu tentu saja tidak dapat dibiarkan tanpa pertahanan.
Yunani dan Turki merupakan sekutu NATO. Tapi keduanya memiliki sejarah perselisihan atas berbagai masalah, termasuk eksplorasi mineral di Mediterania timur dan klaim saingan di Laut Aegea.
Kedua negara hampir berperang tiga kali dalam setengah abad terakhir. Konflik terakhir terjadi pada 1996 atas kepemilikan Pulau Aegean timur yang tidak berpenghuni.
Tetapi Ankara baru-baru ini mempertanyakan kedaulatan Yunani atas pulau-pulau besar Yunani yang berpenghuni. Di antaranya Rhodes, Kos dan Lesbos yang akan disebut pulau-pulau “militerisasi”.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait