BANTUL, iNews.id – Dua mayat misterius ditemukan di Pantai Pelangi Kretek Bantul, DIY, Jumat (1/3/2019). Kedua mayat laki-laki paruh baya tanpa identitas itu diduga wisatawan.
Kedua mayat laki-laki yang sama-sama bertato itu pertama kali dilihat oleh warga yang tengah memancing di pinggir pantai. Mereka selanjutnya melaporkan kepada jajaran Tim SAR Pantai Parangtritis Bantul. Petugas selanjutnya mengevakuasi kedua mayat.
Mayat Pemuda di Sungai Konto Jombang Ternyata Korban Pembunuhan
Salah satu mayat ditemukan di dekat pinggir pantai. Agar tidak terbawa kembali ke laut, Tim SAR mengevakuasi mayat tersebut ke daratan. Tidak lama berselang, tim juga melihat sesosok mayat yang masih terapung di laut dan kembali melakukan evakuasi ke daratan.
“Kami amankan dulu setelah dapat informasi dari pemancing yang pertama kali melihat mayat. Lalu, kami hubungi Polsek,” kata Tim SAR Parangtritis Bantul, Muhamad Arief Nugraha.
Pria Misterius di Bogor Ditemukan Tewas Penuh Luka di Tong Plastik
Polisi yang mendapat laporan ada penemuan dua sosok jenazah di laut segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Pantai Pelangi Kretek Bantul. Polisi kemudian melakukan identifikasi pada kedua jenazah yang ditemukan.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bekas luka akibat tindak kekerasan di tubuh kedua jenazah. Polisi dan Tim SAR menduga keduanya wisatawan yang sedang mandi di pantai dan terseret ombak ke tengah laut hingga tewas tenggelam.
Mayat pertama mengenakan kaos hitam bertuliskan Onthel Jogja dan celana hitam. Di tangan kirinya ada tato bertuliskan 24-94. Sedangkan jenazah kedua mengenakan kaos hitam bertuliskan Supreme dan celana hitam. Mayat ini juga memiliki tato di bagian punggung.
Karena tidak menemukan identitas pada kedua jenazah, polisi akhirnya membawa kedua jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta. “Bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya bisa menghubungi Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta,” kata Muhamad Arief Nugraha.
Tim SAR Pantai Parangtritis juga mengimbau agar wisatawan yang berwisata di pantai hendaknya lebih berhati-hati. Hindari kawasan berbahaya yang tidak mendapat pengawasan dari Tim SAR.
Editor: Maria Christina