get app
inews
Aa Text
Read Next : Emosi Tim Voli yang Didukungya Kalah, Pemuda di Kulonprogo Tikam 2 Suporter Lawan

5 Rumah di Jatimulyo Terancam Longsor, Warga Belum Mau Mengungsi

Selasa, 13 Maret 2018 - 11:40:00 WIB
5 Rumah di Jatimulyo Terancam Longsor, Warga Belum Mau Mengungsi
Sejumlah warga melihat kondisi tanah yang ambles di Karanggede, Jatimulyo yang terus ambles tergerus hujan deras, Selasa (13/3/2018). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Sedikitnya lima rumah warga yang dihuni 30 jiwa di Dukuh Karanggede, Desa Jatimulyo Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, terancam tanah longsor. Material longsoran tanah sudah menutup akses jalan. Warga pun resah, karena hujan deras terus mengguyur kawasan ini yang menyebabkan tanah semakin labil.

“Ada empat rumah di bawah tebing yang terancam satunya berada di atas tebing. Jaraknya tidak sampai satu meter,” kata Suparno Kepala Dukuh Karanggede, Selasa (13/3/2018).

Menurutnya, longsoran tanah pada Senin, 12 Maret 2018, malam, menyebabkan tebing setinggi 25 meter dengan lebar 30 meter longsor. Material menutup jalan penghubung ke Girimulyo. Dua rumah warga juga sempat terkena material tanah meski tidak sampai rusak parah.

Hanya saja, hujan deras yang terus turun membuat warga resah. Sebab retakan lama sudah mulai muncul dan setiap ada hujan, tanah ambles semakin dalam. “Warga hanya membersihkan secara manual. Anak yang mau ke sekolah juga harus memutar lewat Ngesong atau Jonggrangan,” ucapnya 

Meski berada di titik rawan, namun warga belum bersedia mengungsi. Warga masih bertahan dengan melihat dan memantau kondisi tanah yang terus ambles. Padahal jarak rumah dengan material tanah hanya sekitar setengah meter saja. “Setiap hari kita pantau tebing yang ambles,” ujar Rusmini, salah seorang warga.

Menurut Rusmini setiap hujan deras, keluarganya memilih mengungsi. Apalagi saat malam hari. Namun saat kondisi cerah dan siang hari mereka kembali ke rumah. Warga juga terus memnatau kondisi bukit yang retak. Sebab setiap hujan turun, retakan tanah amblas terus bertambah. Bahkan tanah yang amblas sudah lebih dari satu meter di atas bukit. “Ngungsinya ke rumah saudara, kalau tidak hujan kembali lagi,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Slamet, warga setempat. Dia bersama keluarganya juga belum berencana mengungsi ke tempat aman, meskipun rumahnya nyaris ikut terkena retakan tanah. Setiap hari dia memasang pathok di tanah untuk melihat pergerekan tanah. “Sekarang belum, kita lihat kondisi dulu,” ujarnya.

Menurutnya, setiap hujan tiba, patok-patok yang dipasang selalu bergeser. Patok ini dijadikan dasar bagi keluarga Slamet untuk mengungsi atau tetap bertahan. “Harapanya ada penanganan dari pemerintah, biar tidak membahayakan,” katanya.  

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut