get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Reni Rahmawati Korban TPPO Modus Kawin Kontrak ke China, Polda Jabar Tetapkan 2 Tersangka

5.000 Anjing Dibunuh untuk Disantap Dalam Perayaan Festival di China

Senin, 21 Juni 2021 - 09:55:00 WIB
 5.000 Anjing Dibunuh untuk Disantap Dalam Perayaan Festival di China
Ratusan anjing mati dijual sebagai makanan di Pasar Nanqiao di Yulin. (Foto: Mirror)

SHANGHAI, iNews.id - Ngeri. Lebih dari 5.000 ekor anjing dibunuh untuk disantap dalam perayaan tahunan selama 10 hari di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, China. Ribuan ekor anjing sakit dan sekarat yang diangkut menggunakan truk telah tiba di kota tersebut sementara perayaan akan dimulai esok, Senin (21/6/2021). 

Kelompok aktivis yang menentang daging anjing sebagai santapan berharap agar pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini. Sayangnya, banyak pedagang daging anjing di Kota Yulin sudah mulai menggelar dagangannya jauh sebelum perayaan akan dimulai.  

Human Society International (HSI) menyatakan, aktivis lokal menemukan ada delapan stan penjualan daging anjing di Pasar Dongkou dan 18 stan lainnya di Pasar Nanqiao pada akhir Mei.

Pemerintah setempat mengaku telah membangun pos pemeriksaan di jalan raya untuk menghentikan truk-truk pengangkut anjing. Sebaliknya, aktivis bersikeras bahwa truk nyatanya masih bisa lewat. 

Aktivis lokal, Xiong Hu mengatakan, penghentian truk pengangkut anjing yang masuk seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah Guangxi. Hal ini terkait dengan risiko penyakit yang disebabkan daging anjing dan kekejaman terhadap hewan.

“Truk demi truk anjing yang sakit dan sekarat telah datang ke Yulin selama beberapa minggu terakhir. Pihak berwenang setempat tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya," katanya seperti dilansir Mirror. 

Kini, sebuah petisi terkait festival tahunan dan perdagangan daging anjing yang diinisiasi oleh kelompok-kelompok hak asasi hewan negara itu telah dikirim ke menteri kesehatan masyarakat, menteri pertanian China serta sekretaris partai Guangxi dan Wali Kota Yulin.

Sementara itu, pakar kebijakan kesejahteraan hewan China dari HSI, Dr Peter Li, memuji kemajuan negara tersebut setelah Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota daratan pertama yang melarang penjualan dan konsumsi daging anjing dan kucing.

Namun dia memperingatkan jika perdagangan tak segera dihentikan, bisa menjadi bom waktu untuk zoonosis (penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia) dan wabah penyakit.

“Kesehatan dan keselamatan dari 1,4 miliar penduduk China tidak sebanding dengan kepentingan sejumlah kecil pedagang daging anjing,” katanya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut