8 Tempat Paling Angker di Jogja, Ada Mall Hingga Bioskop Legendaris Bekas Kebakaran

JOGJA, iNews.id - Tempat paling angker di Jogja akan dibahas dalam artikel ini. Beberapa tempat ini bahkan termasuk memiliki kisah horornya masing-masing.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu destinasi terkemuka di Tanah Air. Banyak sejarah peninggalan dari nenek moyang yang kini masih berdiri dan memiliki sisi cerita misteri yang menyertainya. Tak sedikit juga bangunan yang akhirnya menjadi angker karena suatu hal. Penasaran apa saja? berikut daftarnya.

Baca Juga

Seramnya Gedung Angker 51 Semarang, Wisata Horor di Belakang Kelenteng Sam Poo Kong

Tempat Paling Angker di Jogja

1. Pesanggrahan Sarjanawisata Tamansiswa Kaliurang 

Rumah ini berada di Kaliurang Sleman Yogyakarta. Dari sisi luar saja bangunan ini nampak sudah horor alias angker. Pasalnya, kondisinya sudah terbengkalai sehingga aura mencekamnya begitu terasa. 

Beragam cerita mistis pun menyertai Rumah Kaliurang. Mulai dari penampakan noni Belanda di balkon lantai dua, hingga suara tangisan misterius. 

Baca Juga

Kampung Unik di Banyuwangi, Singgah ke Desa Terpencilnya Ada Hutan Dikenal Paling Angker

Bangunan tua ini merupakan Pesanggrahan Sarjanawiyata Tamansiswa Kaliurang yang dulunya digunakan sebagai asrama mahasiswa UGM. Namun, sejak erupsi Gunung Merapi pada 1994, rumah itu ditinggalkan penghuni. 

2. Pantai Parangkusumo

Pantai ini kerap dikaitkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul. Tak heran jika kemudian pantai ini dikenal pula sebagai gerbang utama atau jalan menuju Keraton Gaib Laut Selatan, Kerajaan Nyi Roro Kidul. 

Baca Juga

Jembatan Suhat Malang, Terkenal Angker hingga Kerap Jadi Lokasi Bunuh Diri 

Konon ketika Panembahan Senopati tengah bertapa ngeli sebagai upaya untuk menyempurnakan kesaktian. Hingga suatu ketika, terjadi fenomena alam yang luar biasa dahsyatnya. Pohon-pohon tercabut, berterbangan hingga keakar-akarnya, terjadi badai hebat, serta air laut mendidih dan ikan ikan berterbangan, terlempar hingga kedaratan. 

Melihat keadaan tersebut, Ratu Kidul menampakkan wujudnya kepermukaan dan bertemulah ia dengan Panembahan Senopati untuk kali pertama. 

Baca Juga

Deretan Tempat Wisata yang Terkenal Punya Suasana Angker, Salah Satunya Ada di Semarang 

3. Cepuri

Cepuri konon awalnya merupakan sebuah pulau, namun kini berubah menjadi sebuah petilasan yang berada di kompleks Pantai Parangkusumo. Di mana petilasan tersebut konon digunakan sebagai tempat pertemuan antara Raja Keraton Yogyakarta dengan Nyi Roro Kidul.

Setiap malam Selasa Kliwon dan satu Suro banyak warga yang melakukan tirakat (semedi) agar mendapatkan berkah. Di sana berkembang cerita bahwa setiap raja Mataram beristrikan dewi laut tersebut dan larangan memakai pakaian warna hijau di pantai.

Perihal pakaian ini menurutnya adalah cara untuk memutuskan asosiasi orang Jawa pada pakaian warna hijau yang identik dengan kompeni Belanda. 

Walaupun demikian, diakui atau tidak, Ratu Kidul dan Roro Kidul adalah salah satu sosok gaib yang kondang dalam cerita-cerita lokal di Yogyakarta dan sebagian Jawa Barat. Dia akan dihubungkan dari berbagai ragam peristiwa di kota ini.

Kepercayaan terhadap wujudnya juga ada dalam benak banyak orang. Sekeras apapun logika melawan, saya tetap saja takut jika tiba-tiba sosok itu muncul di tempat di mana dulu ia pernah bercinta.

4. Benteng Vredeburg

Tempat ini memang sudah terkenal dengan keangkerannya. Bagi Anda yang belum tahu, bangunan kuno ini merupakan peninggalan Belanda yang kini menjadi salah satu objek wisata di Jogja. 

Beberapa waktu lalu, ada salah satu acara pameran lukisan Festival Kesenian Jogja yang diadakan saat siang hari, tiba-tiba ada banyak pasukan Belanda yang masuk ke tempat ini membuat semua orang dan penjaga di sini langsung keluar dari bangunan kuno ini guys. 

Selain itu warga yang tinggal di sekitar Benteng Vredeburg ini sering di gangu oleh Hantu yang berupa Noni Belanda yang setengah badannya mirip dengan kuda. 

5. Bioskop XXI

Tempat paling angker di Jogja selanjutnya ada bioskop. Dahulu tempat ini memiliki Swalayan Hero yang ada di lantai pertama dan sedangkan di atasnya ada Bioskop Empire 21 yang memiliki 8 studio. Saat tahun 1999 bangunan ini mengalami kebakaran dan syukurnya tidak menimbulkan korban jiwa. 

Setelah beberapa bulan tempat ini mengalami perbaikan. Kisah itu dimulai saat Bioskop Regent yang memiliki 4 studio ini mengalami kebakaran dan menewaskan 15 korban jiwa yang 4 dari mereka tidak bisa ditemukan. 

Setelah kejadian kebakaran itu terjadilah hal-hal aneh di tempat ini yaitu saat menonton disini berempat maka anda akan merasakan studio ini penuh.

6. Rumah Kentang Kotabaru

Rumah Kentang ini adalah bangunan kuno ini terletak diseberang SMA Stella Duce, Kotabaru. Rumah kentang ini terkenal dengan keangkerannya karena tempat ini tidak berpenghuni.

Kenapa diberi nama rumah kentang? karena sering warga yang melewati rumah ini akan mencium bau kentang yang di percaya sebagai aroma salah satu mahluk halus yaitu Genderuwo.

Konon di depan rumah ini terdapat lonceng kecil yang sering berbunyi padahal tidak ada seorang pun yang ada di depan pintu ini.

7 Ambarrukmo Plaza 

Siapa sangka kalau pusat perbelanjaan ramai yang jadi salah satu ikon Yogyakarta ini diyakini angker oleh sebagian orang. Mall Amplaz dulunya tempat peristirahatan Sultan Hamengkubuwono VII yang dilengkapi kolam, kebun buah hingga kandang kuda. 

Konon, Amplaz sudah seram sebelum dibangun. Berbagai kejadian ganjil kerap terjadi di mall ini, seperti tukang bangunan yang kesurupan, eskalator yang tiba-tiba mati dan hidup kembali setelah diberikan kembang tujuh rupa.

8. Bundaran Teknik UGM

Lokasi satu ini juga dipercaya angker. Konon, jika berada di sini atau sekadar melewati lokasi ini kamu tak boleh menyanyikan lagu Gugur Bunga. Apalagi kalau lewatnya malam malam. 

Katanya, jika menyanyikan lagu tersebut, arwah para pejuang bakal datang menemani kamu. Kehadiran mereka akan ditandai dengan bau-bau aneh seperti bau kemenyan hingga bau bunga yang tiba tiba muncul.

Itulah tempat paling angker di Jogja. Kalian percaya dan pernah punya pengalaman horor saat berkunjung?.       

Editor: Nani Suherni