get app
inews
Aa Text
Read Next : Bejat! Oknum Guru di Sragen Diduga Cabuli Murid TK di Toilet Sekolah

Ada-Ada Saja, Mudik ke Desa Ini Siap-siap Dikarantina di Rumah Hantu

Senin, 26 April 2021 - 09:30:00 WIB
  Ada-Ada Saja, Mudik ke Desa Ini Siap-siap Dikarantina di Rumah Hantu
Satgas Covid-19 dan Jogo Tonggo menyiapkan ruang isolasi rumah hantu di Desa Sepat, Masaran, Sragen. (iNews/Joko Piroso)

SRAGEN, iNews.id – Ada-ada saja. Masyarakat yang nekat mudik ke Desa Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah bakal dikarantina di rumah hantu selama dua minggu.

Pemberlakuan karantina rumah hantu yang sudah disiapkan Pemerintah Desa Sepat ini untuk kedua kalinya. Sebelumnya pada tahun 2020, hal serupa juga dilakukan.

Namun demikian, bagi pemudik yang ingin menjalankan isolasi mandiri di rumah masing-masing, pemerintah desa setempat tidak akan mempermasalahkannya.

Kepala Desa Sepat,  Mulyono mengatakan bahwa rumah hantu untuk pemudik yang nekat ini diberlakukan lagi mengingat warga desa Sepat banyak yang merantau.

Mereka banyak yang pulang lebih awal dari waktu yang dilarang oleh pemerintah pusat yakni dari tanggal  22 April sampai 24 Mei,” kata Mulyono, Minggu (25/4/2021).

Meski banyak yang pulang lebih awal, kata dia, pengawasan dari Satgas Covid-19 dari tingkat RW hingga Satgas Covid-19 tingkat desa tetap diperketat.

“Jika mereka mengabaikan dan tetap bandel, mereka akan diisolasi mandiri di rumah hantu yang telah disediakan dari pemerintah desa selama dua minggu,” katanya.

Menurutnya, meski para pemudik yang sudah mendapat atau mempunyai surat keterangan rapid antigen, namun Satgas Covid-19 Desa Sepat tetap melakukan cek dan pemeriksaan.

“Surat keterangan kesehatan itu kan dari daerah asal perantaunya, tapi ketika pulang di kampung halamanya belum tentu sehat. Oleh sebab itu tim Satgas Covid-19 mulai dari tingkat RW hingga tingkat desa tetap memberlakukan isolasi mandiri d irumah masing-masing,” ujar Mulyono.

“Jika tetap ngeyel keluar dari rumah sebelum habis isolasi mandiri ancamanya adalah diisolasi mandiri di rumah hantu,” ujarnya.

Sementara pengawasan selain dilakukan oleh Satgas Covid-19.  Kepala desa yang juga ketua Satgas Covid-19 ini juga membentuk Satgas Jogo Tonggo dari tingkat RT hingga tingkat  RW yang berjumlah sekitar 100 orang.

Mereka terdiri dari karang taruna dan warga. Satgas Jogo Tonggo ini akan mengawasi dan memantau pemudik yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut