Ada Temuan 65 Ternak Suspek PMK, Pemkab Gunungkidul Tutup Sementara 11 Pasar Hewan

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, menutup sementara 11 pasar hewan, setelah ada 65 ekor ternak yang terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih luas.
“Penutupan sementara di 11 pasar hewan ini selama dua pekan, mulai hari ini 2 Juni sampai 14 Juni,” kata Kepala Dinas Perdagangan Gunung Kidul Kelik Yuniantoro, Kamis (2/6/2022).
Penutupan dilakukan untuk penanggulangan dengan melaksanakan sterilisasi area pasar. Petugas melakukan penyemprotan disinfektan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, jumlah ternak yang dinyatakan suspek PMK ada 65 ekor, dan ada satu di antaranya yang telah mati.
“Bayi sapi berusia lima hari terindikasi PMK dan mati,” kata Wibawanti.
Menurut dia, potensi penambahan kasus masih sangat mungkin karena risiko penularan sangat tinggi. Hingga sekarang, suspek kasus sudah ada di enam kecamatan di Gunung Kidul.
Wibawanti mengatakan hewan ternak yang terjangkit PMK risiko kematiannya kecil. Meski demikian, PMK perlu diwaspadai karena meski tidak mati bisa berpengaruh terhadap berat badan hewan.
“Memang tidak mati, tapi berat sapi bisa berkurang seberat 20 kilogram per minggunya. Padahal, untuk menaikkan satu kilogram butuh perjuangan, makanya upaya pencegahan terus dilakukan,” katanya.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan kebersihan di area kendang. Selain itu, pemilik juga diminta menjaga kebersihan karena penularan tidak hanya melalui lalu lintas ternak, tapi juga bisa menular lewat virus yang menempel pada pakaian, roda kendaraan atau dari wadah pakan.
“Seperti Covid-19 penularannya. Jadi, ada baiknya sebelum ke kandang mandi dan ganti baju terlebih dahulu untuk mengurangi risiko adanya virus PMK yang menempel di tubuh atau pakaian,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi