Aksi Begal Payudara Marak di Sleman, Polisi: Belum Ada Laporan
SLEMAN, iNews.id - Aksi begal payudara kembali gegerkan dunia maya di Kabupaten Sleman. Keluhan ini ramai di unggah di akun twitter Merapi_undercover dan banyak mendapat tanggapan dari netizen.
Dalam akun tersebut tertulis [Sleman] Korban begal payudara (((LAGI))) udah niat sih itu sampe plat motornya dicopot. Masih area yg sama (palagan, jl damai) gimana dong meresahkan bgt udah banyak.
Korbannya |@dypoooooo https://t.co/wYmHKUVenE" tulis di Twitter disertai foto tangkapan layar percakapan di Instagram.
Dalam tangkapan layar percakapan tersebut terungkap seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual. Perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut mengaku menjadi korban begal payudara saat melintas menggunakan sepeda motor di kawasan Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Ngaglik Kompol Anjar Istriani mengakui mendapat informasi tentang Twitter tersebut. Namun sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan atas peristiwa itu
"Belum ada laporan," ujarnya singkat melalui pesan singkat, Kamis (14/7/2022).
Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Agus Setyo Wahyudi mengakui jika aksi begal payudara masih sering terjadi di wilayah hukum Polsek Ngaglik. Namun sampai saat ini belum berhasil mengamankan pelaku.
Aksi begal payudara ini cukup merepotkan pihak kepolisian. Apalagi selama ini korban tidak ada yang melaporkan peristiwa yang mereka alami ke polsek. Mereka hanya mengunggahnya melalui akun media sosial.
"Kalau ndak ada laporan, kami kesulitan hendak memeriksa seseorang yang konon menjadi korban. Seringkali korban tidak memperhatikan ciri-ciri pelaku," ujarnya.
Pihaknya sebenarnya sudah bernisiatif mendatangi korban. Namun seringkali mereka gagal menggali informasi lebih dalam karena ketika korban diminta menjelaskan ciri-ciri pelaku, korban lebih sering mengaku tidak mengetahuinya.
Dan ketika ditanya secara mendetil terkait kendaraan yang digunakan pelaku, korban biasanya hanya bisa menyebut merk-nya saja. Sementara nomor polisi dan ciri-ciri kendaraannya, korban tidak bisa menjelaskan.
"Dari keterangan para korban memang pelaku memakai motor vario helm Honda dan plat nomor belakang dicopot," ujar dia.
Upaya pencegahan sebenarnya sudah dilakukan. Selama berbulan-bulan polisi melakukan patroli dan pengintaian. Namun sampai saat ini belum bisa mengamankan karena aksi pelaku ini dilakukan secara acak baik tempat ataupun lokasinya.
Agus menambahkan, pihaknya sudah pernah menemukan plat nomor kendaraan terduga pelaku. Hanya saja kala dicek, nomor itu tidak sinkron dengan data identitas pemilik.
"Plat kami pernah dapat. Tapi pas dicek enggak ada, kosong. Ga sesuai riilnya. Itu sangat merepotkan," katanya
Editor: Kuntadi Kuntadi