Aktivitas Gunung Merapi Tinggi, BPPTKG Catat 3 Kali Awan Panas dan 49 Guguran Lava

YOGYAKARTA, iNews.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY terpantau cukup tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sepanjang hari Rabu (15/3/2023), terjadi tiga kali awan panas guguran dan 49 kali guguran lava .
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, sepanjang Rabu dari pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, teramati terjadi tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter ke barat daya. Selain itu juga terjadi guguran lava 49 kali dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.
“Selain itu juga terdengar suara guguran tiga kali dengan intensitas kecil hingga sedang dari Pos Babadan,” kata Agus, Kamis (16/3/2023).
Secara meteorologi, cuaca di puncak merapi cerah, berawan dan mendung. Angin bertiup lemah, sedang ke arah timur, tenggara dan barat. Suhu udara 13-27 derajat Celsius dengan kelembaban udara 59-99 persen, dan tekanan udara 563-917,9 mmHg.
Secara visual gunung jelas dengan kabut 0-I, hingga 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian mencapai 20-100 meter di atas puncak kawah.
Untuk kegempaan, awan panas guguran tiga kali dengan amplitudo 35-65 mm, durasi 100,3-133,4 detik. Gempa guguran 185, dengan amplitudo 3-60 mm berdurasi 28,7-195,2 detik. Gempa hybrid atau fase banyak 45 kali dengan amplitudo 3-24 mm, S-P 0,3-0,8 detik, durasi 4,1-7,9 detik. Gempa vulkanik dangkal 8 kali dengan amplitudo 33-75 mm, durasi 7,5-13 detik.
“Status Gunung Merapi tetap berada di Level III atau siaga,” katanya.
BPPTKG merekomendasikan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Editor: Kuntadi Kuntadi