get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Ibu Erupsi Dahsyat, Letusan 2.000 Meter di Atas Puncak

Aktivitas Vulkanis Meningkat, BPPTKG: Gunung Merapi Masuki Fase Erupsi 2021

Rabu, 06 Januari 2021 - 07:46:00 WIB
Aktivitas Vulkanis Meningkat, BPPTKG: Gunung Merapi Masuki Fase Erupsi 2021
Foto Erupsi Gunung Merapi yang diambil pada Rabu (6/1/2021) pukul 00.00 WIB. (Foto: Magma Indonesia)

JAKARTA, iNews.id - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali mencatat adanya aktivitas vulkanis Gunung Merapi berupa guguran lava pijar dengan intensitas kecil. Terdapat empat kali guguran mengarah ke barat daya pada posisi alur Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 400 meter.

Pantauan visual sepanjang Selasa (5/1) pukul 18.00-24.00 WIB, dalam waktu bersamaan terjadi guguran lava pijar tersebut. Tim BPPTKG juga merekam adanya kegempaan berupa guguran sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3-41 milimeter berdurasi 11-127 detik.

Kemudian untuk hembusan ada sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2-8 milimeter berdurasi antara 9 sampai 33 detik. Selanjutnya hybrid/fase banyak terekam dengan jumlah 75, amplitudo 3-31 milimeter, S-P: 0,3-0,5 detik berdurasi 4-11 detik. 

Sementara vulkanik dangkal yang terekam sejumlah 16 dengan amplitudo 34-75 milimeter berdurasi 12-39 detik. Lalu tektonik jauh terekam sebanyak 1 dengan amplitudo 4 milimeter, S-P: 16 detik dan durasi 43 detik.

Sebelumnya, aktivitas vulkanis Gunung Merapi terpantau menunjukkan adanya indikasi kemunculan api diam dan lava pijar, Kamis (31/12) pukul 21.08 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG Hanik Humaira, api diam tersebut muncul di dasar lava 1997. Berdasarkan hasil pengamatan citra satelit yang dikonfirmasi keberadaan gundukan ini diduga merupakan material baru.

“Ini yang ada di lava 1997,” kata Hanik, Selasa (5/1/2021).

Dari perkembangan terkini aktivitas Gunung Merapi, Hanik menyebut secara teknis dapat dikatakan saat ini sudah memasuki fase erupsi 2021.

Akan tetapi, hal ini masih fase awal dari indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi.

“Secara teknis bisa kita katakan Gunung Merapi sudah memasuki fase masa erupsi tahun 2021,” kata Hanik.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pantauan tersebut, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.

Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari beberapa instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya. 

“Karena masih ada kemungkinan erupsi efusif, maka rekomendasi kita untuk pemerintah daerah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten agar selalu menyiapkan segala sesuatu terkait upaya mitigasi letusan Gunung Merapi ini,” kata Hanik.

Terkait dengan kejadian ini, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi untuk daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Adapun prakiraan daerah bahaya tersebut meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut