Anak Kambing Berkaki 7 dan Berkelamin 2 Gegerkan Kulonprogo

KULONPROGO, iNews.id – Anak kambing milik Sumiyono (40) warga Bugel I Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo lahir dalam kondisi tidak normal. Anak kambing ini lahir pada pertengahan puasa lalu dengan tujuh kaki dan dua kelamin.  

Anak kambing yang lahir ini diberi nama Nanang Samudera. Saat bunting indukan tumbuh dalam kondisi normal dan tidak ada perbedaan dengan kambing lainnya. Bahkan saat proses kelahiran semuanya juga normal karena melahirkan dua anak kambing. Hanya saja satunya normal dengan dua kaki. 

Baca Juga

Pemkab Kulonprogo Klaim Tak Ada ASN Bolos Kerja Pascalibur Lebaran

Kambing ini memiliki empat kaki yang tumbuh normal seperti kambing pada umumnya. Sedangkan tiga kakinya menempel di sisi belakang tubuh kambing. Saat lahir ada dua tali pusar dan diketahui ada dua alat kelamin. Namun yang berfungsi hanya kelamin jantannya.  

“Tahu ada yang aneh saat lahir, saat itu kok kakinya banyadan ada dua tali pusar,” katanya. 

Baca Juga

TKA Asal China Berdatangan, Dosen UGM: Pemerintah Harus Prioritaskan Buruh Lokal

Anakan kambing berkaki tujuh ini juga tidak banyak mendapatkan perlakuan dari pemiliknya. Semuanya dilakukan sama dengan anakan kambing pada umumnya. Hanya saat menyusui induknya harus diarahkan. Apalagi induknya seperti enggan memberikan susu untuk dia. 

“Kami juga berikan susu formula agar tumbuhnya lebih sempurna,” katanya.

Baca Juga

Kabar Baik, Pasien Covid-19 Sembuh di Bantul Jadi 12.043 Orang

Meski lahir tak sempurna, anak kambing ini tetap lincah. Anak kambing ini kerap mendekati keluarga Sumiyono yang ada di sekitar kandang. Keluarga Sumiyono belum memiliki niat untuk menjual kambing ini. Mereka masih akan merawat sampai kambing tersebut usianya dewasa. 
  
Kabar adanya kambing berkaki tujuh ini banyak menarik perhatian warga untuk datang dan menyaksikan anak kambing ini. Tidak sedikit yang mengabadikan dengan kamera handphone. 

“Ke sini karena penasaran saja ada kambing kok kakinya ada tujuh,” kata Suharno.
 

Editor: Kuntadi Kuntadi