Area Parkir Tebing Breksi Longsor, Pengelola: Masih Aman Dikunjungi
SLEMAN, iNews.id- Hujan deras yang melanda kawasan DIY dalam tiga hari terakhir memicu sejumlah bencana. Seperti di Kabupaten Sleman, tanah longsor menimpa sebuah rumah bahkan area parkir sebelah barat Tebing Breksi juga terdampak longsor.
Panewu Prambanan, Siti Wahyu Purwaningsih mengatakan, pada Kamis (2/2/2023) lalu, tanggul di Gua Maria Sendang Sriningsih, Kalurahan Gayamharjo mengalami jebol. Kerusakan terjadi pada pelataran tempat ziarah dan ditangani dengan pembersihan.
"Itu disebabkan gorong-gorong yang tersumbat air, saat hujan deras berlangsung,"ungkap dia, Sabtu (4/2/2023).
Bahkan Dua tebing lain di Kalurahan Gayamharjo juga terjadi longsor di hari itu. Longsoran tersebut mengancam permukiman penduduk di dekat tebing, oleh karenanya warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya
Selain itu, talud di atas parkir Tebing Breksi juga longsor. Akibatnya material longsoran menimpa tembok dapur rumah milik Prio. Material longsoran juga menutup jalan masuk rumah.
"Longsor itu terjadi wilayah padukuhan Gunungsari, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan," kata Siti.
Longsor yang dipicu derasnya curah hujan pada Jumat (3/2/2023) kemarin memicu tebing di Gunungsari itu memiliki volume lebar 3 meter tinggi 2 meter dan panjang 4 meter longsor. Beruntung tidak menimbulkan kerusakan berarti.
Sementara itu pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widianto menyatakan Tebing Breksi aman dikunjungi untuk wisatawan. Meskipun area parkir sebelah barat terkena dampak, masih ada lahan parkir yang kokoh dan bisa digunakan oleh pengunjung. "Masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk parkir,"ujar dia.
Sebenarnya sebelum dibangun talud, tanah tersebut solid dan sudah digunakan sebagai tempat parkir. Selama ini juga tidak ada masalah karena memang kondisi tanahnya memang kokoh.
Dia menduga talud tersebut longsor karena hujan intensitas tinggi. Tanah yang longsor tersebut merupakan tanah uruk baru. Di mana di area tersebut memang diurug agar luasan parkiran bertambah.
"Selain curah hujan yang tinggi, talud tersebut longsor karena konstruksi tidak tepat. Dinding talut terlalu tegak, tidak ada kemiringan. Kemudian, tidak ada suling-suling dan ototnya kurang, cornya itu," kata Kholiq.
Editor: Ainun Najib