Atasi Kekeringan, BPBD Sleman Siapkan 75 Tangki Air Bersih
SLEMAN, iNews.id - Sejumlah wilayah di DIY mulai dilanda kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan 75 tangki air bersih untuk membantu warga di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan 75 tangki air bersih yang telah disiapkan itu memiliki kapasitas masing-masing tanki sebanyak 4.000 liter.
"Selain itu, Dinas Sosial DIY berkomitmen menyediakan bantuan air bersih sebanyak 50 tangki yang bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman apabila terjadi kekeringan pada musim kemarau," ujarnya, Kamis (4/8/2022).
Makwan mengatakan bahwa BPBD siap mendistribusikan bantuan air bersih jika ada permintaan dari warga di daerah yang terdampak bencana kekeringan.
"Hingga awal Agustus ini belum ada bencana kekeringan yang terjadi di Sleman. Belum ada permintaan distribusi air bersih, sehingga artinya kebutuhan air bersih masyarakat di musim kemarau basah tahun ini masih cukup," katanya.
"Sejauh ini, kebutuhan air bersih untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, dan mandi masih aman. Belum ada permintaan distribusi air bersih dari warga," ia menambahkan.
Makwan mengemukakan, BPBD pada tahun 2021 mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah Kapanewon (Kecamatan) Moyudan.
"Saat itu di Sleman bagian barat tersebut sedang ada pengerjaan infrastruktur sehingga sempat menghambat debit air dari Selokan Mataram. Namun saat ini sudah terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan, bantuan air bersih sebelumnya juga disalurkan kepada warga di Kapanewon Prambanan. Namun, masalah penyediaan air bersih di Prambanan tahun ini sudah tertangani dengan pembangunan sistem pengairan air yang baru.
Meski sampai sekarang belum menerima permintaan bantuan air bersih, ia mengatakan, BPBD Sleman tetap siaga mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana kekeringan di daerah rawan seperti Kapanewon Cangkringan, Turi, dan Pakem yang berada di lereng Gunung Merapi.
"Status Gunung Merapi saat ini masih siaga level III. Masih mengeluarkan luncuran material cukup banyak. Apabila luncuran material itu mengenai atau mungkin merusak jaringan air bersih warga maka akan berpotensi terjadi kekeringan," katanya.
Editor: Ainun Najib