Atasi Kekeringan Lahan Pertanian di Sidomulyo, Pemda DIY Akan Bangun Embung

KULONPROGO, iNews.id – Permasalahan kekeringan yang mengancam ratusan hektare lahan pertanian di wilayah Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo akan segera teratasi. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY akan membangun embung.
“Kami sedang mengkaji usulan pembangunan embung mengatasi masalah kekeringan pertanian setiap masa tanam kedua,” kata Staf Sumber Daya Alam Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY Abdullah, di sela-sela sosialisasi di Balai Desa Sidomulyo, Pengasih, Kamis (3/6/2021).
Embung, nantinya akan menjadi solusi mengatasi permasalahan pasokan air untuk mengairi lahan seluas 158 hektare. Saat ini sudah ada survey untuk menentukan lokasi. Termasuk kajian kemampuan irigasi Plelen dalam memenuhi kebutuhan petani.
“Hasil studi ini akan menjadi dasar kami dalam menyusul studi kelayakan untuk diajukan ke pusat,” katanya.
Konsultan Seiya Sutiyas Aji mengatakan, permasalahan irigasi di Sidomulyo ini lebih pada masalah kekurangan air dan sedimentasi. Kekurangan air selalu muncul pada masa tanam kedua yang mengakibatkan petani gagal panen. Ini tidak lepas dari belum optimalnya daerah irigasi Plelen.
Salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah dengan membangun embung di DAS Bendung Plelen. Potensi tersebut terdapat di Dusun Talunombo, Desa Sidomulyo di anak Sungai Clereng.
“Perkiraan kami embung yang akan dibangun bisa mengaliri 180 hektare,” ujarnya.
Anggota DPRD Kulon Progo dari Fraksi PKS Jeni Widiyatmoko mengatakan, embung ini sangat diperlukan petani. Sebab ketika musim kemarau tidak ada pasokan air di wilayah Sidomulyo, khususnya di Karangasem dan Pendem. Padahal petani sudah menebar benih padi karena pada awalnya air sangat melimpah.
“Setiap masa tanam kedua tanaman akan puso karena mati tidak mendapat aliran air,” katanya.
Embung ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam mencetak sawah baru. Seandainya jadi, air bisa dialirkan hingga di wilayah Sendangsari yang ada di sisi selatan.
Editor: Kuntadi Kuntadi