get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Rekomendasi Hotel di Tengah Kota Jogja dengan Popularitas Tertinggi

Bandara NYIA Sulit Menjadi Magnet Bisnis Hotel di Kulonprogo

Rabu, 02 Januari 2019 - 20:15:00 WIB
Bandara NYIA Sulit Menjadi Magnet Bisnis Hotel di Kulonprogo
Ilustrasi hotel di Yogyakarta. (Foto: Istimewa).

YOGYAKARTA, iNews.id - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Istidjab Danunagoro menilai, kehadiran bandara baru Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) belum mampu menarik minat investor untuk mengembangkan hotel berbintang di Kabupaten Kulonprogo.

Menurut dia, para investor cenderung memilih mengembangkan bisnis perhotelan di Yogyakarta dan Sleman, meski Bandara NYIA digadang-gadang akan menjadi pintu masuk wisatawan ke kota pendidikan tersebut.

"Kemarin sempat ada yang melakukan peletakan batu pertama, tapi itu juga terakhir dan tidak jadi membangun," kata Istidjab saat dikonfirmasi di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (2/1/2019).

Menurut dia, banyak pertimbangan yang dilakukan investor untuk menanamkan modalnya di daerah Kulonprogo. Di antaranya perhitungan mereka atas nilai investasi di sana, karena membangun hotel berbintang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

"Mereka masih takut balik modalnya lama. Karena, untuk mengembalikan modal investasi perhotelan setidaknya butuh waktu 8-10 tahun," ujar dia.

Saat ini investor lebih memilih untuk membangun hotel di Kabupaten Sleman ataupun Kota Yogyakarta. Karena, saat musim liburan hotel selalu ramai kunjungan tamu. Bahkan, kamar yang tersedia selalu habis di momen-momen seperti Natal dan tahun baru kemarin.

Sayangnya, untuk mengembangkan bisnis perhotelan di dua kota tersebut, para investor terbentur dengan aturan moratorium. Di mana, sudah tidak boleh ada lagi pembangunan hotel di sana.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulonprogo, Agung Kurniawan mengatakan, sebenarnya sudah ada beberapa investor yang tertarik membangun hotel di dekat Bandara NYIA, mereka baru mengurus izin prinsipnya sekarang ini.

"Belum sampai pembebasan lahan," kata Agung.

Bandara NYIA ditarget beroperasi pada April 2019, dan mampu mendatangkan penumpang 15.000-25.000 orang per harinya. Berbeda dengan Bandara AdisutjiptoYogyakarta yang kapasitasnya hanya 7000-8000 penumpang di hari biasa, dan 9000-10.000 penumpang saat akhir pekan.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut