get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Terkini M 3,0 Guncang Jembrana Bali, Pusat Getaran di Laut

Bantul Kembali Diguncang Gempa, BMKG Sebut Sudah 60 Kali Susulan

Senin, 03 Juli 2023 - 11:13:00 WIB
Bantul Kembali Diguncang Gempa, BMKG Sebut Sudah 60 Kali Susulan
gempa bumi (ilustrasi)

BANTUL, iNews.id - Kabupaten Bantul kembali diguncang gempa pada Senin (3/7/2023) pagi. Hanya saja kekuatannya jauh lebih lemah ketimbang gempa bumi magnitudo 6 yang terjadi pada hari Jumat (3/6/2023) malam lalu. 

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 06:22:31 WIB. BMKG mencatat terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 3,5 dengan lokasi 8,91 LS, 109,98 BT atau 119 km barat daya Bantul-DIY, kedalaman 10 kilometer. Gempa ini tidak banyak dirasakan oleh warga. 

"Ndak tahu kalau ada gempa," tutur Septi warga Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon Senin (3/7/2023).

Kepala Pusat Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut hingga Senin pagi BMKG mencatat 60 kali gempa susulan terjadi di selatan Yogyakarta sejak gempa pada Jumat malam lalu. Namun skalanya terus menurun sehingga tak banyak yang merasakan.

"Mungkin yang merasakan hanya alat saja. Kalau manusia tidak merasakannya," tutur dia.

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorawati Karnawati menyebut pemicu gempa bumi magnitudo 6.0 di Bantul karena adanya tumbukan lempeng Samudera Indo-Australia atau Samudera Hindia di bawah Lempeng Eurasia atau di bawah Pulau Jawa. Gempa bakal terus terjadi karena lempeng masih aktif.

"Nah itu maka ada energi yang terlepas akibat tumbukan tadi dipicu oleh adanya bagian yang patah dari proses tumbukan tadi," tutur Kepala BMKG Dwikorawati Karnawati. 

Namun, karena bebatuannya yang cukup terjal maka gempa-gempa susulan ini relatif sering terjadi. Gempa susulan sudah tidak banyak, semakin jarang dan kekuatannya semakin melemah. 

Tren gempa susulan setelah gempa kemarin memang terus mengalami penurunan dan semakin jarang. Kekuatannya semakin melemah sampai terendah 2,8 itu. Gempa itu tidak dirasakan oleh manusia, hanya dirasakan oleh alat saja.

"Sehingga semakin stabil lah bahasa mudahnya," tambahnya.

Gempa lain bisa saja terjadi karena potensi zona subduksi selatan laut Jawa yang saat ini terus saja aktif. Beberapa kejadian gempa tidak hanya di wilayah selatan DIY. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut