Banyak Mitos Keliru, Penyakit Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan
YOGYAKARTA, iNews.id – Anggapan masyarakat masih salah terhadap penyakit epilepsi yang kerap dianggap sebagai penyakit gangguan jiwa dan menular. Kenyataanya penyakit ini merupakan gangguan saraf dan tidak menular.
“Masih ada mitos di masyarakat yang beranggapan epilepsi bisa menular sehingga ketika menemukan penderita yang tengah kejang tidak ditolong karena khawatir tertular,” kata Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM Fajar Maskuri, dalam Webinar Memperingati hari Epilepsi Sedunia yang bertajuk Tetap Produktif dan Reproduktif di Masa Pandemi, Rabu (7/4/2021).
Penyakit epilepsi sebenarnya merupakan gangguan saraf otak sehingga harus dirawat oleh dokter saraf. Meski bersentuhan kulit atau terkena air liur si penderita saat kita menolong itu tidak akan tertular. Minimal mengamankan pasien terkena cedera saat kejang.
Saat ini ada 50 juta penderita epilepsi di dunia, bahkan di Indonesia sendiri ada 1,5 juta sampai 2,4 juta orang pada tahun 2013 lalu. Meski begitu 20 persen kasus epilepsi tidak direspon dengan pengobatan.
“Epilepsi bukanlah gangguan jiwa, meski ada gangguan kognitif dan kecerdasan di bawah rata-rata,” katanya.
Meski sulit diajak berkomunikasi dengan baik, penderita epilepsi sebenarnya bisa sembuh bila mendapat penanganan yang tepat. Jika tidak diobati segera maka akan terjadi kerusakan otak lebih berat. Semakin sering kejang maka sel-sel di otak akan banyak yang rusak sehingga perlu segera diobati ke dokter saraf
Fajar mengatakan, saat ini masih ada beberapa anggapan keliru tentang penderita epilepsi. Salah satunya larangan menikah karena dikhawatirkan akan turun kepada anaknya. Penderita tetap boleh menikah dan memiliki keturunan.
“Bagi wanita jika hamil harus dikontrol dokter saraf dan dokter kandungan,” katanya.
Dokter Spesialis Saraf dari RSUP DR Sardjito, Atitya Fitri Khairani mengatakan penderita epilepsi harus rutin minum obat dalam waktu lama karena terjadi gangguan kelistrikan di otak. Saat serangan epilepsi, ada kejadian muatan listrik berlebihan di otak.
“Meski penyakit ini tidak menular namun membutuhkan pengobatan intensif dan waktu yang panjang,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi