Bawa Misi Budaya, Gamelan On The Road Meriahkan Satu Dasawarsa UU Keistimewaan DIY

KULONPROGO, iNews.id - Pemkab Kulonprogo menggelar peringatan satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY dengan melaksanakan Parade Gamelan On The Road. Selama dua hari, seniman bersama TNI/Polri menabuh gamelan berkeliling seluruh wilayah di Kulonprogo.
Festival gamelan ini dilepas Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana di depan rumah dinas bupati dengan mengibarkan bendera start, disaksikan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan TNI/Polri. Kegiatan ini juga untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77 dan menyambut Hari Jadi Kulonprogo ke-71.
"Gamelan On The Road merupakan suatu ekspresi kita dalam memperingati satu dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, Jumat (26/8/2022).
Gamelan on the road ini memainkan Gending Cahyaning Keistimewaan dan Jogja Istimewa yang dimainkan 75 seniman. Gamelan on the road akan singgah di beberapa lokasi dan memainkan gamelan. Disamping itu juga untuk menyampaikan program-program pemerintah melalui media seni budaya.
“Gamelan merupakan simbol budaya masyarakat DIY pada umumnya, sehingga melalui gamelan ini mampu lebih mudah dalam merepresentasikan pesan-pesan yang diinginkan,” katanya.
Selain gamelan, juga melibatkan sejumlah pelaku wisata dengan jip wisata yang membawa 77 bendera merah putih.
Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengapresiasi gelaran Gamelan On The Road ini. Gamelan merupakan seni budaya yang menjadi salah satu dasar dari keistimewaan DIY.
"Kegiatan ini sangat efektif dalam melestarikan dan mensosialisasikan seni budaya gamelan kepada masyarakat karena dikemas secara menarik dan masa kini. Kebudayaan menjadi akar keistimewaan kita, mudah-mudahan dengan Gamelan On The Road kita dapat lebih istimewa dan menyinari Indonesia dari Yogyakarta yang istimewa ini," katanya.
Parade gamelan ini sempat singah di depan pasar Wates. Sejumlah masyarakat pasar mengaku kaget dan terhubir dengan gamelan ini.
“Dua tahun pandemi Covid-19, sudah jarang ada pertunjukan seperti ini,” Sriati, salah seorang pedagang.
Editor: Kuntadi Kuntadi